Aku sedikit ingin berbicara soal tulisanku yang seperti streokimia tak
beraraturan, seperti urat tubuh yang simpang siur. Bukan tulisan dengan
ketikan, tetapi tulisan tangan. Sebuah aktifitas yang jarang sekali
kulakukan di masa kuliah ini. Tulisanku memang susah dibaca, tapi bukan
berarti tidak enak dilihat. Kalau melihat tulisanku seperti melihat
sebuh simpul yang saling terkait. Aku jadi sedikit berpikir, membaca
tulisan yang rapi dan lembut terkadang akan membuatku cepat mengantuk,
seperti membaca sesuatu yang mengalir begitu saja, membuat si pembaca
seperti diterpa angin disamping jendela kereta yang berjalan tanpa
hambatan. Bayangkan saja ketika membaca tulisan-tulisanku, butuh
berpikir untuk membacanya, setiap kata harus diamati dan diperkirakan
kemungkinan-kemungkinan pembacaannya. Menjadikan siapa saja yang membaca
tidak berjalan dengan mulus, seperti berjalan ditengah padang ranjau,
saat kita lengah maka “duaaaar”. Dan akan membuat si pembaca lebih
berkonsentrasi ketika sedang membaca. Maka, beruntunglah manusia-manusia
yang memiliki tulisan ‘cakar ayam’, mereka membantu manusia-manusia
lain menggunakan logika berpikirnya sehingga instingnya lambat laun akan
adapted. Dan segera berinstrokpeksi dirilah manusia-manusia yang
mempunyai tulisan ‘nyiur melambai’ , karena anda telah membuatku
tertidur pulas di atas padang kapuk nan empuk.
2 comments:
aku baca ini.. aku rasakan seperti diterpa angin di samping jendela kereta yang berjalan tanpa hambatan - mengalir begitu saja.. :D
ya, membosankan sekali...aku saja ingin tidur
Post a Comment