Mengejar mimpi atau menggapai mimpi, sebuah kiasan yang sering kita
lihat dari berbagai macam buku motivasi dan juga sering kita dengar dari
lisan para motivator. Tetapi sebenarnya mana yang masih relevan untuk
digunakan. Mengejar mimpi berarti sesuatu yang sifatnya horizontal,
seumpama kita yang sedang mengejar bis kota. Sedangkan menggapai mimpi
lebih bersifat vertikal, ibaratkan saat kita sedang menggapai buah
mangga tetangga nun jauh di atas kita. Yang kemudian jadi pertanyaan
adalah dimanakah sebenarnya mimpi atau impian itu berada?. Di depan kita
kah, atau di atas kita. Dan efek dari pertanyaan itulah yang kemudian
akan diketahui munculnya kata mengejar atau menggapai. Memang ini
hanyalah kiasan, tetapi mengetahui filosofi atas ini akan membiasakan
kita memunculkan fundamental think atas segala hal yang kita
pikirkan, ucapkan maupun lakukan. Hal ini juga akan membuat kita
mengetahui bagaimana seharusnya cara memperlakukan impian kita, hingga
mungkin akan berujung pada pembuatan kiasan baru mengenai aktifitas ini.
Tulisan ini bukan untuk mendikte, ini hanyalah pertanyaan atas diri
pribadi teruntuk kawan-kawan, yang kemudian harapannya akan muncul
jawaban-jawaban yang memunculkan hal yang baru.
Dimanakah impian itu berada?
di
depan, di belakang, atau di atas?atau dimana?, kalau dibelakang maka
akan muncul sebuah kiasan “tariklah mimpimu sekuat tenaga”. Yang berarti
kita membutuhkan “tali” untuk menariknya (inilah yang disebut sebagai
efek perlakuan terhadap mimpi).
Mari bebaskan pikiran, jangan termakan dogma!mungkin kamu butuh menggondrongkan rambut untuk membebaskan pikiranmu kawan. hehe
No comments:
Post a Comment