Duhai cerita yang
kerap berjalan begitu saja. Entah kenapa, aku tak pernah melihat kinimu. Hanya
lalu dan nantimu yang begitu kentara.
Apakah saat ini yang
dibilang kini. Ah, ia sudah lewat satu detik lalu.
Mungkin yang satu
ini. Aih, baru saja usai seperseratus detik yang lalu.
Haaa, yang ini
pasti. Hey, itu sudah sepersejuta detik yang lalu.
Lantas siapakah
kini?
Atau mungkin saja
dia bukan fungsi waktu.
foto disini
No comments:
Post a Comment