Dalam tragedi tumpahan minyak BP (The British Petrolium), yang telah terjadi sejak 24 april lalu, setidaknya telah menuangkan 40.000 barrel minyak perhari kedalam Teluk Mexico. Dan yang menjadi masalah tidak hanya dari kerugian materiil yang ditimbulkan , tetapi dampak pencemarannya terhadap lingkungan dan juga effect jangka panjang bagi manusia dan habitat yang ada di dalamnya yang belum diketahui.
Dampak Tumpahan minyak di Teluk Mexico
Melihat masalah itu, sebuah tim kimiawan telah berhasil mengembangkan non-toxic dan recyclable agent yang dapat memadatkan minyak yang terdapat pada air asin (seperti pembentukan lemak pada permukaan sup ayam yang telah dingin). Agent ini dapat dimanfaatkan untuk mengambil kembali crude oil The British Petrolium (BP) yang tumpah di teluk mexico.
Dalam pengujiannya di laboratorium, tim ini menambahkan campuran gula dan alkohol kedalam minyak diesel yang diletakkan di atas larutan saline (larutan NaCl steril, biasa digunakan di dunia medis sebagai infus). Hasilnya, setelah 5 menit minyak berubah menjadi berbentuk gel. Kemudian mereka memisahkan 80 persen minyak dari gel menggunakan destilasi vakum (baca postingan ini).
Agent ini dikembangkan dengan teknologi ramah lingkungan, karena diperoleh dari energi terbarukan atau menggunakan sistem biodegredable. Sehingga tidak ada kekhawatiran akan mencemari lingkungan. Selain itu, dalam penggunaannya hanya dibutuhkan 5 persen dari total volume minyak.
Ini merupakan era baru bagi dunia perminyakan dunia, bagaimana tingkat safety harus lebih diperhatikan dan ditingkatkan. Sehingga kita tidak tidak menjadi manusia-manusia yang tidak bertanggung jawab yang hanya memikirkan perutnya sendiri tanpa memerhatikan perut bumi.
Semoga anda menjadi generasi scientist yang bermoral.
referensi :
http://www.chemistrytimes.com/research/CCNY-led_team_develops_nontoxic_oil_recovery_agent.asp
images :
http://www.sciencedaily.com/releases/2010/07/100714151749.htm
http://www.pop97.com/resources/bird-oil.jpg
No comments:
Post a Comment