Sang Navigator semut mengkomunikasikan
sebuah jalur makanan kepada prajurit-prajurit lain dengan menebar Feromon,
menginformasikan kepada mereka bahwa ada gulali lezat yang sengaja diberikan
Tuhan lewat ketidaksengajaan si Maria menjatuhkannya.
Sang Handsome Butterfly berhasil
mempersunting Si Kupu Jelita juga karena Feromon, tak perlu berucap. Ikatan
Feromon yang dibuat Tuhan itu ternyata telah mengikat jalinan cinta diantara
mereka.
Si Tobacco dan temannya Tomatto
sering kali meminta bantuan kepada lebah untuk mengusir ulat-ulat maupun
hama-hama lain yang sedang menyerang markas mereka. Sebuah asap kimia ia
kirimkan via angin sebagai sinyal datangnya marabahaya. Fenomena ini adalah
bentuk kasih Tuhan pada para perokok dan pecinta sambel.
Anggrek, Sang Perayu, memang handal
bersilat kimia. Rayuan-rayuannya membuat serangga jantan manapun betah
berlama-lama tinggal. Parfum serangga betinanya memang ampuh menyihir pejantan
hidung belang itu bekerja siang-malam di pabrik reproduksinya. Lewat ini, rasa ketuhananmu
dipersilakan berucap “pantas saja Anggrek itu terlihat manis”.
Pohon willow pun begitu, ketika ada
segerombolan serangga menyerang meraka. Ia akan berteriak kepada temannya agar
segera memproteksi diri, menyiapkan obat anti serangga. Feromon dengan bau khas
itu telah terdengar jelas oleh Willow-willow yang lain.
Tak perlu si Joko meneriakkan ke
seluruh dunia bahwa gula itu manis. Senyawa organik alifatik yang mengandung
gugus hidroksida sudah cukup menjadi penyambung lisannya. Tuhan tahu,
makhluknya yang satu ini tak mungkin dapat membuat sound system sebesar lemari
sekalipun.
Mereka berkomunikasi untuk saling
memahami. Mereka bertukar informasi untuk saling mengetahui. Feromon, parfum
anggrek, senyawa manis, dan lain sebagainya adalah bahasa mereka dalam
berinteraksi. Mata, hidung, telinga, lidah dan kulit bahkan indera keenam
hanyalah piranti pengirim dan penerima. Mengirim sinyal bahasa itu kepada tower-tower
yang siap menerima dan mengurainya menjadi kemengertian.
Ia adalah bahasa kimia, seperti
halnya sandi-sandi. Ia dimengerti dan dipahami sebagai satu oleh sesama mereka
yang mengetahui. Atau bisa jadi sandi itu dibuat agar dipahami lain oleh mereka
yang lain. Tuhan menciptakan bahasa kimia karena memahami betul pluralitas dan
keterbatasan makhluknya.
Ya, Bahasa Kimia adalah bagian dari
bahasa komunikasi makhluk-makhluk ciptaan-Nya.
No comments:
Post a Comment