Rasa-rasanya rasa-rasa itu sudah mulai terasa keberadaannya.
Banyak rasa yang bisa kita nikmati, termasuk tak berasa. Karena ia adalah
bagian dari rasa.
Aku kira tak ada yang namanya tak berasa.
Ya, air minum yang baik itu memang tak berasa. Rasa Manis muncul
karena kuncup-kuncup cecapan ujung lidah banyak merespon
senyawa-senyawa organik alifatik yang mengandung gugus hidroksida, Rasa Pahit
muncul karena kuncup-kuncup cecapan bagian pangkal lah yang merespon
senyawa-senyawa alkaloida, dan seterusnya. Mereka dikatakan berasa karena ada
respon dari kuncup-kuncup cecapan lidah. Atau barang kali kuncup-kuncup cecapan
lidah hanya merespon senyawa-senyawa itu dengan konsentrasi tertentu. Yakinkah
air gula masih tetap terasa manis dengan konsentrasi hanya 1 ppm?. Seperti
halnya suara, bukankah kita tidak pernah
mendengar semut bersuara ataupun berbicara. Lantas bagaimana ia berkomunikasi
satu sama lain. Mereka bersuara, hanya saja telinga kita tak mampu mendengar
suara di bawah 20 Hz. Bukankah itu karena keterbatasan. Adilkah kalau air minum
itu dibilang tak berasa. Atau bagaimana kalau kita bilang itu Rasa Air saja.
Jangan salahkan Rasa karena diri yang tak mampu merasa.
No comments:
Post a Comment