Thursday, October 21, 2010

Coretan 18 Oktober 2010

Aku suka perjalananku kemarin malam, sedikit kehujanan, makan di perempatan kota, teh hangat idaman, mesjid yang nyaman dan obrolan renyah dengan pak polisi.

Kumulai satu persatu, sepulang kuliah sore aku sedikit berfikir untuk bepergian. Sebenarnya minggu kemarin aku udah bepergian. Tapi waktu itu agendaku adalah mencharge power adventure feelingku, tapi sekarang aku butuh mencharge travelling soulku, sepertinya kursi busa bus malam telah menjadi kursi goyangku, membuatku selalu merindunya. Tak tahan aku berpisah lama. Sekarang aku mulai perjalananku ke timur, berdesakan dengan penumpang bis adalah hobiku. Malam itu hujan mengguyur jalanan, memperkecil gaya friksi bis yang kutumpangi, dan sepertinya pak supir juga sedang tidak dikejar anjing. Sedikit lambat memang, tapi sangat pas. Pas dengan suasana hatiku yang sedang melepas sedikit penat. Tapi semuanya tak mengahambat para pengamen yang datang silih berganti. Hingga saat “sarjana muda” bercokol diantara tangga lagu pengamen itu. Status yang akan kusandang kelak, aku mengikuti lagu itu, mengimajinasi setting dan membayangkan kalau pemeran utamanya adalah aku. Tapi, agaknya harus ku”cut” lamunan ini. Tugasku sekarang bukanlah memikirkan pekerjaan apa yang akan aku jalani kelak. Banyak teori termodinamika yang belum kupikirkan, bahkan untuk sekedar melamunankannya, banyak persamaan differensial yang belum kupecahkan, bahkan belum sama sekali. Tugasku sekarang adalah menuntut ilmu. Hehhee…

Sampai di sebuah kota, kuputuskan untuk berhenti. Dan memang harus berhenti, karena aku akan meneruskan perjalananku ke utara. Hujan malam itu sepertinya telah menyembunyikan keramaian kota ini, jalan-jalan terlihat sepi. Hanya terlihat tukang becak dan penjual gorengan yang sedang mangkal diperempatan. Dan imbasnya pada bus ke utara yang memang tidak terlihat setelah kutunggu beberapa menit. Dan manisnya adalah bis baru ada besok pagi. Hmmm…sepertinya malam menyuruhku menghangatkan kota ini. Achh…sepertinya aku akan dapat pelajaran baru!!begitu pikirku. Aku memang selalu merasa akan ada materi-materi berharga yang akan kudapat saat kujumpai kejanggalan, ketidakteraturan, ketidakbiasaan.

Kuputuskan untuk berlabuh di penjual gorengan seberang jalan, sekedar menghangatkan badan dengan teh hangat dan mengisi perutku yang mulai kelebihan asam. Nikmat sekali malam itu, syukurku hanya untukmu ALLAH. Beberapa gorengan juga telah berhasil ku eksekusi. Gurauanku dengan si penjual gorengan semakin menghangatkan suasana. Dan dari dia kuketahui bahwa dia adalah seorang sarjana. Sarjana kehutanan, begitu katanya. Seorang sarjana yang dulunya eksis sebagai pemusik local. Aku jadi teringat dengan “sarjana muda” tadi. Dari dia pula aku merasa harus menilik kembali aktivitas perkuliahanku, aku seperti dipaparkan tentang hasil evaluasi selama beberapa tahun saat status kemahasiswaan masih melekat padanya. Harusnya aku memberi pelajaran ini dengan bobot 6 sks, tetapi keharusanku untuk bangun pagi besok memaksaku untuk segera menuju hotel berkubah di pojok perempatan, hotel dengan kamar tak bersekat, hanya beralas karpet sudah cukup menghangatkanku. Ya…masjid, begitu biasa orang menyebutnya. Aku begitu menyukai masjid saat bepergian, tak perlu takut kesiangan, tak perlu takut bayar ongkos. Hmmm…

Aku begitu pulas, dan terbangun saat jarum panjang menodong angka 6 dan jarum pendek menunjuk di celah 34. Buru-buru kubasuh mukaku, kuangkat hadast kecilku dan segera kupakai sepatuku untuk menunggu bis yang katanya telah ada pada jam-jam ini. Kutunggu beberapa menit, bis tak kunjung datang. Kudengar handphoneku mengaduh.. “low battery”. Aku melihat pos polisi yang masih terjaga di seberang jalan. Kuputuskan untuk “nebeng” ngecharge, hmm…polisi itu ramah sekali, obrolan kami tentang dunia kepolisian serta komentar-komentarku tentang itu memang terdengar renyah. Berkali-kali beliau melontarkan slogan bahwa “polisi itu tugasnya adalah melayani, melindungi dan mengayomi” dengan penuh semangat. Dari beliau juga kudengar keluhan-keluhan serta harapan-harapan beliau pada kepolisian RI. Pagi yang dingin memang, tapi telah menghangatkanku pikiranku untuk terus berpikir. Sepertinya inilah materi-materi yang telah kudapat.

Hmmm…banyak guru yang telah kutemui di sekolah jalanan ini….banyak ilmu yang telah kudapat dari situ. Dan masih banyak cerita dan ilmu tercecer yang akan dan harus kukumpulkan di jalan-jalan di berbagai belahan dunia ini teman…