Monday, December 28, 2015

PARTIKEL SETAN (Seri Phlogiston 1)


PARTIKEL SETAN

Rasanya, kalau setan sudah makin blingsatan seperti ini. Manusia, perlahan harus mulai betul-betul mempelajarinya. Maksudnya, betul-betul. Cara dia bergerak, pola gerakannya, teknik transformasinya, progresifitas strateginya, peta sebarannya, bauran frekuensinya. Saya terkadang sering curiga, mekanika kuantum adalah produk konspirasi setan, pengalihan isu. Supaya, arah pengamatan tidak mengarah padanya, licik memang.

Dalam hal ini, kita suda sepatutnya merujuk pada Johann Bacher, terima kasih atas Phlogistonnya. Katanya, pembakaran menghasilkan partikel api, phlogiston. Seperti halnya cahaya yg ternyata punya sisi materi, photon.
Kalau suda begini, dokumen Bacher harus dicari, diulas kembali, khawatir ada sisi kebenaran terlewatkan darinya.

Manusia dengan tanahnya, bisa kita pelajari perilakunya lewat mineral-mineral liat, respon dan klasifkasinya bisa kita amati. Begitu pula malaikat dengan photonnya. Dan seharusnya, setan dengan partikel penyusunnya dapat dipelajari gerak geriknya. 

Bukankah kita dilarang mengikuti jejak langkah syaitan, 'la tattabi'u khutuwati as syaiton'. Kalau model rupa jejak langkah itu kita tak tau, bagaimana harus tak ikut?.

Setelah 3 abad lalu harus terhenti oleh oksigen dan konsep oksidasinya, oleh ulah Antoine Lavoiser, karib setan sepertinya. Harus ada yg memulai lagi, mencari, menemukan, mengkaji, mengolah kembali. Supaya barangkali darinya kita bisa membangun kebenaran dan pemahaman secara utuh, setan secara utuh.

Atau, sebetulnya setan memang tak licik. Ia, hanya, juga tak memahami segala sesuatu secara utuh. Menjauhkan manusia agar tak menyadari polah tingkahnya justru membawa manusia menyadari polah tingkah makhluk selainnya. Mengarahkan manusia kepada kuantum justru membawa manusia pada neutrino. Entah, manifestasi untuk makhluk jenis apa lagi ini.


Saturday, November 14, 2015

Jahannam jahanam


Pada satu waktu ketika Tuhan bertanya pada Jahannam.

"Apakah kamu sudah penuh?" (Qaf:30)

Jahannam (juga surga tentu) adalah makhluk yang paling bersemangat pada hari-H, ketika akhirat adalah ruang dan waktu tak terkira, hingga ia lupa bahwa jawabannya pada Tuhan adalah pertanyaan yang menyakiti hatiku

"masih adakah tambahan?" (Qaf:30)

Ya, tak bisakah neraka menjadi seadanya saja lalu diriku menjadi orang terakhir dalam antrian panjang itu. Ketika tiba-tiba semalaikat panitia neraka membawa plang 'kamar penuh', maka dengan berat hati diriku harus diungsikan sejenak di bilik surga. Taukan kamu bagaimana senangnya itu?

Ah, sudahlah, nyata Jahannam itu memang benar-benar jahanam.

Monday, May 18, 2015

Puberitas Bumi


Katanya bumi sudah semakin tua. Betul, bukankah anak 6 tahun semakin menua dibanding 2 tahun lalu?. Bumi sudah semakin rapuh. Apakah itu karena banyaknya bencana alam belakangan ini?. Semacam pak tua renta yang sudah ringkih, batuk-batuk dan banyak penyakitnya.

Justru sepertinya bumi sedang memasuki masa puberitasnya, sedang ekspresif-ekspresifnya. Atau, mari kita masuk pada sebuah pemahaman bahwa segala sesuatu itu hidup, bahwa benda mati pun sesungguhnya punya kehidupan. Maka filosofi hidup bumi adalah kehidupan manusia, artinya sistem jaringan tubuh bumi berupaya agar dirinya tetap menjadi tempat terbaik bagi kelangsungan hidup manusia.

Angin topan (lesus), bukanlah sekedar fenomena perbedaan suhu ekstrim belaka, bukan pula wujud kemarahan alam pada manusia. Itu merupakan salah satu rutinitas bumi, semacam pekerjaan ibu rumah tangga.  Topan adalah cara bumi menyapu polutan dari udara, seperti halnya ibu –pembantu- rumah tangga dengan vacuum cleanernya. Karena dibalik udara yang baik ada karbondioksida yang baik pula - hehe.

Banjir bandang adalah cara bumi mengencerkan konsentrasi limbah. Karena dibalik air yang baik ada ikan-ikan yang baik hati pula.

Tanah longsor, gempa bumi merupakan ikhtiar bumi untuk menutup lubang-lubang galian. Supaya tidak ada yang terperosok tentu.

Bencana alam (dibaca: pekerjaan rumah alam) tampaknya juga harus dipandang sebagai I’tikad baik alam untuk melayani manusia, atas ridhoNya tentu. Bumi, diciptakan Alloh tidak hanya sebagai rumah bagi manusia, tetapi juga mampu berperan menjadi ibu rumah tangga, yang pula mampu bersih-bersih rumah, yang mampu merawat, yang mampu menyenangkan hati dan tentu sesekali memuaskan.


Siapa bilang bumi sudah tua, justru bumi sedang memasuki masa puberitasnya, sedang semangat-semangatnya. Hanya saja, semoga Alloh tidak menakdirkan bumi mati muda. 

Saturday, March 21, 2015

Jalan Sesat


Siapa yang tau bagaimana rasanya hanya bisa diam-diam mengagumimu, lalu bahkan dalam mimpi pun aku hanya bisa memandangi bayanganmu diantara kerumunan para pengagummu. Itu pun hanya sepertujuh satuan detik mimpi – andai saja konversinya adalah ribuan lipat detik realitas.

Betul, tak ada yang tau. Rasa bukanlah benda yang bisa disketsa, lalu dilihat atau diraba bersama-sama untuk tau bentuknya. Siapa yang tau sakitnya disayat sembilu selain kamu - yang setelah ini mencari sembilu lalu menyayatkannya pada jari-jarimu. Siapa yang tau bahagianya bertemu lambaian tangan Ashanti selain kamu - yang ternyata pada KTPmu tertulis nama Anang. Katanya, sakitnya sampai membuatku merintih dan menjerit, bahagianya sampai membuatku tak enak makan. Ya, itu hanya akibat-akibat yang timbul dari perasaanmu.   

Bagaimana aku tak kagum padamu.
Ketika ada yang datang padamu meminta jabat tangan, mereka dapati orang yang memberi mereka senyum manis dan sapaan ramah. Ketika ada yang datang mengeluh lapar, mereka dapati orang yang menyuapi. Ketika ada yang datang meminta nasihat , mereka dapati orang yang menemani.

Betul, aku memang kagum padamu.

Di dalam sosokmulah ternyata kerinduanku menemukan biangnya, kimia cinta menemukan teorinya, dan perjumpaan kita menemukan jalan sesatnya.

Ah sudahlah, mungkin karena aku saja yang malu bertanya.


Monday, January 19, 2015

Pray for Israel


JANGAN LUPA DO’AKAN ISRAEL. 

Semoga Alloh menyukarkan orang-orang yang menyakiti hati sesama manusia.

Semoga Alloh memberikan pemahaman yang baik bagi orang-orang yang di dalam hatinya banyak tercecer kedengkian dan kebencian

Semoga Alloh gentarkan keberanian orang-orang yang akan berlaku jahat pada insan-insan yang lisannya tak pernah berhenti merapal asma-Nya.

Semoga Alloh perkenankan satu molekul cahaya-Nya ke dalam ruang semesta kegelapan yang menjadikan hati mereka gelap

Semoga Alloh membalikkan ketetapan hati para pelaku ketidakmanusiawian menjadi pencinta dan penebar kasih sayang. 

Sebagaimana Alloh balikkan hati seorang Umar bin Khottob (dari seorang yang mengubur hidup-hidup anak perempuannya menjadi sahabat yang begitu mencintai Islam dan mengasihi Rosululloh)

Semoga Alloh mengizinkan angin, awan, air, api, matahari, dan para penduduk alam ghaib untuk bersatu padu dalam Pasukan Semesta yang berupaya mengawal perdamaian bagi manusia, siapa saja, yang sedang dalam pertikaian. 

Ya Alloh, gerakkanlah hati kami untuk senantiasa berdo’a dan mengingat-Mu.

Ya Alloh, Engkaulah Sumber ketentraman semesta, maka tentramkanlah hati kami. 

Ya Alloh, matur nuwun......