Monday, December 13, 2010

the Second Jogja Hilton

Gue baru saja bertemu kembali dengan jogja hilton gue. Bukan orang yang sama tapi perjalanan dan momen yang hampir sama. momen bego, tapi siapa yang mau ngeformat memori ini. Momen yang buat orang jadul dan ketinggalan jaman kayak gue adalah sangat berharga. Belum tentu dikampung gue bisa seperti ini. Di kampung, gua bukan seorang pangeran desa, lebah desa, playboy desa atau apalah sebutannya buat orang yang sebanding dengan bunga desa. Di kampung gua hanyalah kutu desa (suka dicari'n orang sekampung karena bikin gemezz), setan desa (kaya benda ghaib, gua sering dicari'n cwe2 sekampung. tapi gak pernah nemu) atau apalah sebutannya.
Balik lagi ke cerita, seperti biasa gua selalu ke gramed kalau lagi suntuk plus kepanasan. Kost kelas ekonomi gue memaksa gue buat cari tempat ngadem gratisan. Mau ke ATM ntar disangka bos mafia, ,mau dibawah pohon beringin yang gedee ntar disangka penunggu wangsit, atau mau nebeng ke ibu kost,,hmmm...listrik kosan belum gue bayar 3 bulan cing. Alhasil gramed jadi tempat ngadem paling yahut, gue dapet bnyak fasilitas disini, toilet gratis, parkir gratis kalau gue bawa si nini (sepeda tua gue.red), eyes treatment alias cuci mata gratis, baca buku gratis, dan gratis-gratis yang laen dech. Gue seperti nemu'n aura cemerlang kalau lagi deket-deket ma pengunjung gramed. aura orang yang sedang haus pengetahuan, seperti sedang meronta ditengah padang kebodohan. gue senang melihat mereka berbicara kecil sembari megang buku ditangan. Apalagi kalau ada cewek kuning langsat berada di sekitaran rak "hobi" ikan. mendadak gue merasa seperti seorang konsultant perikanan. saat cewek rambut lurus berkilau itu mendekati rak "masakan", gue seperti ingin memperkenalkan diri sebagai sahabat dekat farah quinn. Saat wanita berkrudung hijau dan bergamis serasi itu mendekati rak "religi", ingin sekali gue pamerin peci pak haji gue dan sorban hitam bokap gue. Ach...semuanya serba indah kalau digramed..mungkin inilah barokah ikhtiar para penulis itu, "berjuang demi pengetahuan". Pernah sesekali gue iseng memasukkan nama gue di mesin pencari di dekat kasir, berharap ada buku yang masuk list dengan pengarang "m. khoirur roziqin"..tapi hmm....semua hanya harapan kosong. Tapi semoga suatu saat pencarian gue hari itu gak sia-sia.
Gue ajak cewek jogja hilton keliling ke rak-rak buku, kami sedikit membahas kesenangan buku kami masing-masing. Ritual awal gue sebelum penobatan sebagai wanita jogja hilton kawan..hehe
gue ajak dia keluar menikmati udara dengan si nini. Gue gak mau menodai gramed dengan momen ini. sekedar muter-muter sudah cukup buat gue menobatkan dia sebagai wanita jogja hilton. Penampilannya memang biasa, tapi pemikiran dan gaya bahasanya yang istimewa. Setelan kerudung abu-abu sudah cukup buatku.
Gue cuman berusaha biar si nini ada temennya kawan..hehee

Monday, November 8, 2010

Coretan 8 november 2010 (Duka dari korban merapi)

Perjalananku dari jawa timur harus dilanjutkan menuju posko bantuan merapi. Salah seorang anggota posko menghubungiku untuk meminta bantuan sebagai tim Search and rescue (SAR) korban merapi. Kesempatan yang tidak akan kusia-siakan. Pukul 3 pagi kami berangkat menuju base camp TIM SAR DIY di daerah kaliurang. Briefing sejenak menjadi bekal kami untuk pergerakan yang matang. Dengan mobil pick up kami diberangkatkan menuju lokasi pencarian, tepatnya di dusun Ngancar. Di tempat ini diduga terdapat 2 korban yang masih belum ditemukan. Beberapa rumah yang telah tertimbun tanah kami susuri. Tak kusangka dampaknya sehebat ini. Rumah-rumah warga terendam material panas hingga setengahnya. Gemuruh merapi juga sangat terasa disini. Sempat kami terpontang-panting, berlarian menuju armada pengangkut ketika beberapa saat gemuruh merapi terdengar agak keras. Benar kata teman-teman TIM SAR, disini kita menguji adrenalin. Setelah reda, pencarian kembali dilanjutkan menuju rumah di area bawah, beberapa meter melangkah, terlihat seonggok benda yang kami taksir itu adalah tangan manusia. Dan benar saja, setelah kami periksa memang itu adalah salah satu bagian tubuh manusia. Kami mencoba mengggali untuk melihat bentuk keseluruhannya. Dan ternyata bagian tadi adalah kaki. Korban terlihat meninggal dengan posisi telungkup dan dalam keadaan gosong. Belum selesai mengevakuasi 1 korban, teriakan salah satu anggota tim di area bawah mengalihkan perhatian kami. Ditemukan 1 korban lagi. Seorang mayat dengan jenis kelamin laki-laki (maaf:terlihat dari kelaminnya sendiri) telah meninggal dengan posisi terlentang dengan kaki kiri berada lebih tinggi. Dua korban segera kami evakuasi menuju titik aman.

Sungguh miris aku melihat saat itu, bahkan ada beberapa teman yang muntah tak tega melihatnya. Untungnya aku tidak, dan saat itu aku berfikir “akan seperti inikah semua makhlukmu akan kembali padaMu Tuhan”. Hari itu, total telah ditemukan 5 korban yang telah berhasil dievakuasi di dua titik yang berbeda, dan dengan kondisi yang bermacam-macam pula. Ada yang setengah gosong, ada yang gosong, ada yang cuman bagian perut keatas (karena tidak memungkinkan melakukan evakuasi secara utuh), ada yang telah menjadi tulang belulang, dsb. Begitulah gambaran umum tentang bahaya merapi. Sangat berharga bagi diriku dan kita semua untuk dijadikan sebagai bahan evaluasi agar lebih mendekatkan diri pada Ilahi.

Kita butuh uluran tanganmu kawan, kita butuh genggaman erat tanganmu dan kita butuh hangat pelukmu.

catatan 6 November "Road to semarang-surabaya by becak"

Aku mulai berjalan lagi weekend ini, kembali menuju timur. Berangkat pukul setengah 2 pagi tak menyurutkan niatku. Jogja sedang genting waktu itu, akibat ulah Merapi yang sepertinya sedang resah. Tapi mau bagaimana. Titah ayahanda harus dilaksanakan.

Jalanan sudah agak sedikit tidak berdebu, hujan sepanjang malam itu telah menidurkan abu-abu jalanan yang telah berkeliaran seharian kemarin. Bis yang kutumpangi juga terlihat sepi, hanya 3 orang bapak dan seorang ibu yang sedang tertidur pulas. Aku memlilih kursi 3 seat bi barisan nomor 2, tempat favoritku dan cukup leluasa buatku untuk “selonjoran”. Dengan ditemani sebuah buku “Norman Edwin ‘catatan sahabat sang alam’ ” aku menghabiskan separuh perjalananku malam itu. Aku terkesan dengan sosok yang satu ini, seorang plagiat alam bebas sejati yang tidak begitu suka dengan hiruk pikuk politik pejabat. Seorang naturalis sekaligus jurnalis handal yang telah meninggal dengan tenang di pelukan Aconcagua. Aku lihat tulisannya sangat ilmiah, sebuah catatan perjalanan yang aku pikir sangat layak untuk dijadikan referensi. Aku kagum bagaimana dia meyingkap tabir di balik proyek besar waduk Gajah Mungkur, bagaimana dia menekankan pada kesiapan dan kewajaran masyarakat terhadap bencana alam yang dia contohkan lewat tragedy meletusnya Gunung Galunggung tahun 1982. Sangat kritis dan informative.

Hmmm…bacaan yang cukup membuatku berfikir, setidaknya menjagaku agar tidak tertidur. Sampai di Ngawi kudengar sayup-sayup kumandang adzan subuh. Dan kuputuskan untuk menghadap Sang Maha. Selesai itu kujumpai seorang bapak berkumis tebal yang tampak kusam, sedang bersenda gurau dengan seorang wanita yang ternyata adalah istrinya. Mereka ditemani 2 bocah yang kutaksir berumur 1-2 tahun, sedikit kumal memang. Mereka banyak bertanya soal Merapi setelah tau kalau aku dari jogja. Hmmm, aku lihat jiwa ke”Indonesia”annya, terlihat seperti merasakan apa yang dialami sodara-sodara sebangsanya yang sedang berduka. Dia juga menceritakan bagaimana perjalanannya menuju Surabaya dari Kota Semarang yang ternyata dengan mengendarai sebuah becak. Jujur, hatiku berdecak kagum waktu itu, sebuah perjalanan keluarga yang tidak biasa. Road to Semarang-Surabaya by becak. Sepertinya Norman Edwin akan merasa iri pada mereka. Kadang, keadaan ekonomi membuat seseorang terlihat adventuris kawan.

Dan satu hal yang membuat hatiku berlinang kawan, dia bilang “hati-hati ya!”. Sebuah kalimat yang seharusnya kuucapkan pada mereka. Kami seolah telah berkawan lama, panggilan “dek” kepadaku semakin membuat hubungan kami tampak intim.

Dan sekali lagi aku merasa guru-guru di sekolah jalananku takkan berhenti sampai sini.

Thursday, October 21, 2010

Coretan 18 Oktober 2010

Aku suka perjalananku kemarin malam, sedikit kehujanan, makan di perempatan kota, teh hangat idaman, mesjid yang nyaman dan obrolan renyah dengan pak polisi.

Kumulai satu persatu, sepulang kuliah sore aku sedikit berfikir untuk bepergian. Sebenarnya minggu kemarin aku udah bepergian. Tapi waktu itu agendaku adalah mencharge power adventure feelingku, tapi sekarang aku butuh mencharge travelling soulku, sepertinya kursi busa bus malam telah menjadi kursi goyangku, membuatku selalu merindunya. Tak tahan aku berpisah lama. Sekarang aku mulai perjalananku ke timur, berdesakan dengan penumpang bis adalah hobiku. Malam itu hujan mengguyur jalanan, memperkecil gaya friksi bis yang kutumpangi, dan sepertinya pak supir juga sedang tidak dikejar anjing. Sedikit lambat memang, tapi sangat pas. Pas dengan suasana hatiku yang sedang melepas sedikit penat. Tapi semuanya tak mengahambat para pengamen yang datang silih berganti. Hingga saat “sarjana muda” bercokol diantara tangga lagu pengamen itu. Status yang akan kusandang kelak, aku mengikuti lagu itu, mengimajinasi setting dan membayangkan kalau pemeran utamanya adalah aku. Tapi, agaknya harus ku”cut” lamunan ini. Tugasku sekarang bukanlah memikirkan pekerjaan apa yang akan aku jalani kelak. Banyak teori termodinamika yang belum kupikirkan, bahkan untuk sekedar melamunankannya, banyak persamaan differensial yang belum kupecahkan, bahkan belum sama sekali. Tugasku sekarang adalah menuntut ilmu. Hehhee…

Sampai di sebuah kota, kuputuskan untuk berhenti. Dan memang harus berhenti, karena aku akan meneruskan perjalananku ke utara. Hujan malam itu sepertinya telah menyembunyikan keramaian kota ini, jalan-jalan terlihat sepi. Hanya terlihat tukang becak dan penjual gorengan yang sedang mangkal diperempatan. Dan imbasnya pada bus ke utara yang memang tidak terlihat setelah kutunggu beberapa menit. Dan manisnya adalah bis baru ada besok pagi. Hmmm…sepertinya malam menyuruhku menghangatkan kota ini. Achh…sepertinya aku akan dapat pelajaran baru!!begitu pikirku. Aku memang selalu merasa akan ada materi-materi berharga yang akan kudapat saat kujumpai kejanggalan, ketidakteraturan, ketidakbiasaan.

Kuputuskan untuk berlabuh di penjual gorengan seberang jalan, sekedar menghangatkan badan dengan teh hangat dan mengisi perutku yang mulai kelebihan asam. Nikmat sekali malam itu, syukurku hanya untukmu ALLAH. Beberapa gorengan juga telah berhasil ku eksekusi. Gurauanku dengan si penjual gorengan semakin menghangatkan suasana. Dan dari dia kuketahui bahwa dia adalah seorang sarjana. Sarjana kehutanan, begitu katanya. Seorang sarjana yang dulunya eksis sebagai pemusik local. Aku jadi teringat dengan “sarjana muda” tadi. Dari dia pula aku merasa harus menilik kembali aktivitas perkuliahanku, aku seperti dipaparkan tentang hasil evaluasi selama beberapa tahun saat status kemahasiswaan masih melekat padanya. Harusnya aku memberi pelajaran ini dengan bobot 6 sks, tetapi keharusanku untuk bangun pagi besok memaksaku untuk segera menuju hotel berkubah di pojok perempatan, hotel dengan kamar tak bersekat, hanya beralas karpet sudah cukup menghangatkanku. Ya…masjid, begitu biasa orang menyebutnya. Aku begitu menyukai masjid saat bepergian, tak perlu takut kesiangan, tak perlu takut bayar ongkos. Hmmm…

Aku begitu pulas, dan terbangun saat jarum panjang menodong angka 6 dan jarum pendek menunjuk di celah 34. Buru-buru kubasuh mukaku, kuangkat hadast kecilku dan segera kupakai sepatuku untuk menunggu bis yang katanya telah ada pada jam-jam ini. Kutunggu beberapa menit, bis tak kunjung datang. Kudengar handphoneku mengaduh.. “low battery”. Aku melihat pos polisi yang masih terjaga di seberang jalan. Kuputuskan untuk “nebeng” ngecharge, hmm…polisi itu ramah sekali, obrolan kami tentang dunia kepolisian serta komentar-komentarku tentang itu memang terdengar renyah. Berkali-kali beliau melontarkan slogan bahwa “polisi itu tugasnya adalah melayani, melindungi dan mengayomi” dengan penuh semangat. Dari beliau juga kudengar keluhan-keluhan serta harapan-harapan beliau pada kepolisian RI. Pagi yang dingin memang, tapi telah menghangatkanku pikiranku untuk terus berpikir. Sepertinya inilah materi-materi yang telah kudapat.

Hmmm…banyak guru yang telah kutemui di sekolah jalanan ini….banyak ilmu yang telah kudapat dari situ. Dan masih banyak cerita dan ilmu tercecer yang akan dan harus kukumpulkan di jalan-jalan di berbagai belahan dunia ini teman…

Tuesday, September 7, 2010

Cowok Sambel dan Putri Bawang Putih

Saat semua umat muslim bersuka cita dengan datangnya idul fitri, aku harus teringat lagi dengan duka luka sama kibul fitri. Sesosok wanita yang telah membuatku terlena oleh kibulannya itu.
Bermula dari kost buluk kelas ekonomiku, membuat menuku harus berstandar ekonomi juga, sambel ulek. Sambel yang diramu dari bumbu asli indonesia dan tangan-tangan kelas ekonomi membuatnya jadi menu andalan sehari-hariku. Bumbunya gampang aja kawan, siapkan bawang merah putih (melambangkan keberanian dan kesucian), lombok (melambangkan bambu runcing sebagai filosofi perjuangan bangsa kita), dan keringat rakyat indonesia, gak perlu lagi kulambangkan keringat kawan. Karena ini menjadi bumbu wajib, sangat alamiah dan menunjukkan jiwa kesederhanaan. Kupakai keringatku untuk mengganti garam kawan. Tapi jangan khawatir, keringatku memiliki konsentrasi rendah, tak sampai meracuni seperti keringat-keringat kalian. Inilah sambel tiada tara kawan.
Tak susah mencari bahan itu, pasar tradisional di deket kost membuatku cukup berjalan kaki untuk sampai kesana. Kegemaranku menyusuri pasar cukup memudahkanku mencari mereka. Seolah ada GPS di otakku. Koordinat mereka terpampang jelas disini (sambil menunjuk dengkul). Tapi kau tau kawan, ini hanyalah ilmu logika sederhana yang sering diajarkan kepada mahasiswa-mahasiswa hebat seperti kalian. Para pedagang akan berkumpul seperti binatang-binatang padang savana kawan. Saat kau lihat anak gajah, kau akan liat bapak gajah, paman gajah dan kawan gajah. Saat kau lihat anak kebo, kau akan lihat juga ibu kebo, bibi kebo dan kau sendiri kawan. Begitulah mereka.
Lagsung kutuju sasaranku, satu persatu telah kudapat, tersisa bawang putih. Aku kembali melaju. Kulihat bawang putih telah lemas tak berdaya. Tak kulihat siapa pemilik bawang putih itu. Tapi kau tau, sesaat kemudian seonggok tangan dengan jari-jarinya yang indah memilah-milah bawang putih ini. Kuku-kukunya pun sangat elok, dipanjangkan sekira 2 mm. Berkilau penuh intrik kawan. Tak kulihat wajah pemiliknya, karena kupikir jari-jari lentik serta kuku-kuku cantik berbanding lurus dengan wajah-wajah cantik. Kulama-lama pilah memilahku, seolah aku mencari bawang putih ditumpukan bawang merah, seolah mencari kebaikan "bawang putih" dalam diri "bawang merah". Ingin kunikmati sebentar saja anugrah Penciptaku ini. Aku seperti lampu sorot dipanggung Romantika, mengikuti kemana arahnya melentik. Beberapa menit berlalu tak membuatku bergeming, diapun tak curiga.
Sampai saat sorotkuku mengikuti gerakannya ke atas,,,dan hemfttt......!!!
Kulihat dia merogoh hidung seolah sedang mencari "sesuatu"...ow em gi...dia NGUPIL kawan. Sepertinya teori sederhana tentang grafik linieritas tentang korelasi jari, kuku dan wajah tadi harus diperhitungkan lagi, agaknya ad faktor Z yang membuatnya tidak representatif. Jarinya yang semlohai, kukunya yang aduhai....owhhhhh....
Aku langsung ngacir, tak kuinginkan sambel buatanku terkontaminasi bawang putih itu. Bawang putih yang bisa membuat sambel ini kehilangan jati diri, jati diri keIndonesiaan. Tak mau aku melihatnya dijajah tokoh-tokoh macam 'UPIL' IPIL itu kawan. Membuat rasanya tak lagi Indonesia.

Thursday, September 2, 2010

Mencari kawan Indonesiaku

Aku terlalu lugu untuk bisa mencaci maki apa yang ada dalam negeriku ini. Korupsi, kesemena-menaan, kelambanan, dan ke-ke yang lain, aku senang. Aku gak punya jiwa berkobar seperti kalian para demonstran, Tapi tak bisa dipungkiri kami butuh kalian. Presidenku yang baik hati memang banyak dicaci maki. Aku hanya bisa berdo'a pada Tuhan
"Tuhan....berikan kekuatan dan kesabaran pada pemimpin negeriku untuk menyongsong Indonesia munuju ridho-Mu"
Aku bukan koalisi kawan. Aku hanyalah anak negeri yang sedang menikmati senda gurau dunia. Aku hanyalah sang pemimpi yang melihat negeri ini secara substansial. Ada presiden, wakil rakyat, kalangan birokrat, politisi, pengkritisi, oposisi hingga koalisi, golongan rakyat sepervisor yang meliputi akademisi, pedagang, pengasong, dan semua yang menjadi substansi negeri ini termasuk kasus, masalah, penghargaan sampai pencapaian.
Kau pasti berfikir hebat soal ini kawan. Substansial ini hanyalah substansial dasar yang aku harap tidak membawa sial saja!!
Begitu elok negeri ini dipandang, substansi ini saling melengkapi, serasi sekali.
Aku tidak mau menjadi pengkritisi dengan substansi subyek, predikat dan obyeknya, lebih dari itu. Kacamataku melihat pengkritisi sebagai bagian dari tiga substansi itu. Begitu juga yang lainnya. Dan kau tahu apa yang kudapat kawan??negeri elok nan jelita ini.
Aku rindu kawan-kawanku yang membanggakan negeri ini, aku rindu kawan-kawanku yang senantiasa mencium harum tanah air ini. Aku rindu pada kawan-kawanku yang tidak hanya berasap, tapi membara. Aku rindu kawan-kawanku yang suka "melakukan", bukan menyalahkan.
Aku ingin memeluk kalian, menggandeng tangan muda kalian, menyentuh kobaran nasionalisme di hati kalian. Bersama kalian kuingin kau mengajakku menelusuri pelosok negeri ini, melihat mata-mata berkaca, duduk bersama orang-orang pecanda dan sekedar menikmati kopi Indonesia yang diseduh oleh tangan-tangan bersahaja.
Sekarang, aku akan mulai mencarimu kawan, tetapi agaknya akan sedikit sulit di masaku ini kawan.

Tuesday, August 31, 2010

Mi Rebos (Mini Reaktor Biogas)

Teknologi tepat guna telah manjadi banyak perbincangan akhir-akhir ini, mulai dari semua yang menjadi serba instan sampai pada masalah sustainable energy. Apalagi pemerintah juga telah banyak memberikan himbauan tentang konversi energi, energi alternatif, dsb. Yang paling banyak bergulir adalah mengenai energi non fosil yang berbasis organik, karena memang merupakan renewable energy. Mulai dari biodiesel yang telah dibuat dengan berbagai bahan dasar, bioethanol yang telah dikomersilkan hingga biogas yang telah banyak digunakan di kalangan Household. Dalam hal ini sedikit dapat disampaikan mengenai biogas yang menjadi referensi pembuatan alat mini reaktor biogas (Mi ReBos).

Biogas adalah gas yang dihasilkan oleh aktivitas anaerobik atau fermentasi dari bahan-bahan organik termasuk diantaranya kotoran manusia dan hewan, limbah domestik (rumah tangga), sampah biogradable atau setiap limbah organik yang biogradable dalam kondisi anaerobik. kandungan utama biogas adalah methana dan karbondioksida.
Biogas yang dihasilkan oleh aktivitas anaerobik sangat populer digunakan untuk mengolah limbah biogradable karena bahan bakar dapat dihasilkan sambil menghancurkan bakteri patogen dan sekaligus mengurangi volume limbah buangan. Methana dalam biogas, bila terbakar akan relatif lebih bersih daripada batubara, dan menghasilkan energi yang lebih besar dengan emisi karbon dioksida yang lebih sedikit. Pemanfaatna biogas memegang peranan penting dalam manajemen limbah karena methana merupakan gas rumah kaca yang lebih berbahaya dalam pemanasan global bila dibandingkan dengan karbon dioksida. Karbon dalam biogas merupakan karbon yang diambil dari atmosfir oleh fotosintesis tanaman, sehingga bila dilepaskan lagi ke atmosfir tidak akan menambah jumlah karbon di atmosfir bila dibandingkan bahan bakar fossil.

Ide ini sebenarnya muncul saat rumah saya yang kebetulan merupakan warung makan banyak menghasilkan sampah sayuran. Diantaranya terong, kol, timun, tomat dll. Fenomena banyaknya sampah ini membua saya merasa perlu membuat semacam handling. Volume sampah perhari bisa mencapai 2 ember cat tembok. Rancangan pertama hanya berpikir pada sebuah chamber tempat reaksi fermentasi itu berlangsung. Karena sifat pembuatan alat ini adalah percobaan maka saya putuskan untuk membuatnya dalam skala kecil. Intinya adalah ada jalan input dan output dan chamber itu pastinya.
Berikut bahan-bahan yang saya butuhkan untuk membuat Mi Rebos
1. Ember cat tembok
2. Kran pipa 1 dim, saya anjurkan memakai kran besi karena lebih mudah memutarnya
3. Baskom, (ngambil punya nyak lu juga gak papa)
4. Kaleng "baygon" semprot (ambil bagian atasnya saja). Untuk membuat ini bisa dimodifikasi sesuai selera.
Setelah siap, silahkan rangkai menjadi seperti dibawah ini

tampak serong atas

tampak samping

Kemudian dalam prakteknya, limbah sayur dimasukkan. Waktu itu banyaknya sekira 1.5 kg kemudian ditambahkan bakteri (banyak dijual ditoko pertanian). Jangan lupa ditambahkan air untuk membantu prosesnya.
Setelah beberapa hari, katup coba saya buka, ada bunyi "cesss". Saya pikir gasnya sudah terbentuk dan kenyataannya memang begitu. Saya coba biarkan beberapa minggu lagi untuk memastikan limbah telah benar-benar terurai, setelah itu saya coba buka dan saya sulut api. Hasilnya nihil, api tidak tersulut tetapi bunyi "cess" masih tetap ad. Diagnosa saya, pressur gas terlalu kecil karena kemungkinan gas yang dihasilkan juga sedikit, sehingga harus dibuat dalam skala agak besar. Jadi, saran saya alat ini sebaiknya dilengkapi dengan pressure gauge (alat pengukur tekanan gas).

Achhh...percobaan belum berhasil.

Semoga bisa menjadi informasi dan inspirasi.

Referensi :
Makalah Biogas oleh M. Khoirur Roziqin

Saturday, August 28, 2010

Indonesiaku Indonesia banget

sambungan........

Aku nyasar??...sepertinya itu cuman perasaan
saat aku baru lahir dulu. Kata nyasar sepertinya sudah hilang dalam kamusku sejak lama. Sekarang semuanya serba sok tahu. Daerah yang baru kumasuki kali ini seolah adalah surprice ulang tahunku. Kamu bilang ini nyasar, aku bilang ini pengalaman besar. Aku berusaha agar tidak pernah menganggap kecil sebuah pengalaman dan aku pikir jangan sampai.
Kunikmati sekali bau tanah dikota Pasuruan, sawah terbentang di kanan kiri, jalanan pun ikut terlentang (lo bayangin dech kalau jalanan bangun dari mimpi???cilaka kita), gunung-gunung berbaris memanjang, membuat kawasan ini pantas disebut City of Mountains. Sangat elok kawan.
Seperti di pilem-pilem anak kampung mau ke kota, aksiku kini hanya menatap jendela bis berlatar pemandangan nan cantik. Keluar masuk penumpang tak membuatku meretake adegan ini. Teriakan kernet bak teriakan sutradara yang tetap tak membuatku bergeming, hanya saat pak kernet berubah jadi menejer keuangan bus (baca kondektur) lah yang menyadarkanku.
"turun mana mas?"tanya pak kornet (kondentur kernet)
beberapa detik aku berfikir mw turun mana ya aku ini!!,,kucari-cari kata nyasar tapi memang tak pernah kutemukan dan aku bilang "terminal pak!!". Kusodorkan beberapa lembar uang kertas.
Aku makin tersenyum, saat-saat putih abu-abu yang banyak dihabiskan kalangan muda dengan kongkow, ngumpul bareng. Kuisi sedikit masa itu dengan menyendiri, menyusuri tanah asing dibumi indonesiaku. Tak kuinginkan diriku merasa asing dibumiku
sendiri.

Keramaian kota telah kulihat, pasar tradisonal hingga modern telah lewat, stasiun kereta tampak hangat diantara pedagang-pedagang sayur. Beberapa kali aku ngobrol dengan kawan sebangkuku, bapak berkumis sakera itu, ibu-ibu buruh tani yan
g tampak lusuh, anak muda kelewat gaul, bayi kecil dengan cengeran khas, meminta susu yang terlampau mewah. Semuanya kawan, sangat Indonesia. Mungkin suatu waktu ketika ku susuri asrinya Wageningen, inteleknya Delft, ataupun glamornya malam Amsterdarm, momen-momen ini akan selalu mengingatkanku akan betapa indonesianya Indonesiaku.

Terminalpun telah menyambut, kuterima sambutannya dengan rasa laparku, tapi imanku sepertinya sedang kritis, kuputuskan sholat untuk sekedar bersujud dan kututup ritual ini dengan menyantap hidangan khas terminal. Bakso alakadabra, pentol tepungnya berhasil kusulap menjadi manisan.
Pentol tinggal satu biji tersisa, hal itu menyisakan juga satu pikiran di b
enakku. Dompetku mulai menipis.
Aku biarkan dompet itu menipis sambil kulahap satu pentol tersisa sekaligus satu pikiran merana. Kulangkahkan kakiku mendekati pak kornet bis tadi, aku bilang sama dia
"pak, saya bantuin cari penumpang ya?saya mau nebeng ke mojokerto"
secepat kilat suaraku berubah jadi sutradara. "mojokerto...mojokerto...mojokerto bu,,pakk..!!"
Selang beberapa saat aku dapatkan lumayan penumpang. Bis segera berangkat, aku berdiri disamping pintu dan kuteriakkan kata itu lagi.
Sepanjang jalan semakin kurasakan Indonesiaku, kunikmati Indonesia sebagai seorang Indonesia banget.
Satu hal yang kualamian kawan, betapa payahnya saudara-saudaraku sesama kernet. Rasanya seperti sedang di gurun pasir, dehidrasi. Hanya panas, kadang-kadang juga hujan yang mau menemani mereka.

Ayo kawan!!Rasakan Indonesiamu sebagai seorang Indonesia banget.

Wednesday, August 18, 2010

Pasar Indonesiaku

Aku demen banget sama yang namanya pasar, bukan "market", tapi "pasar" kawan., entah ini merupakan insting kelelakian atau ke wanitaanku. Kelelakian!!!!, karena di pasar kutemui berbagai macam wanita dari berbagai spesies. Dari rambut lurus ala alisa subandono sampai kribo cap keki khas rumput teki. Dari pantat kebo sampai bubur kacang ijo semuanya ada. Dari penguat rasa sampai penguat "........" Membuat mata laki-lakiku seolah terbilas setelah merasakan perihnya deterjen. Kewanitaan!!!, karena dipasar aku jadi semacam ibu-ibu arisan yang selalu berfikir hidangan lezat buat suami tercinta. Kulihat cabe seperti bunga mawar yang merekah saat kau mencicipanya, bawang merah seolah jadi cincin berlian yang akan membuatnya menangis haru, bawang putih berubah jadi material perak yang membuatku gagah karena telah berhasil melindunginya dari serbuan drakula jahat. Semuanya menyatu dalam hidung pesekku. Seolah ter'ulek' menjadi sambel...eh sorry..umbel maksudnya.
Tapi kuingatkan sekali lagi. Kelelakianku itu bukanlah kelelakian kehidungbelangan kawan, tetapi kelelakian yang berperikewanitaan, lelaki kampung. Dan kewanitaan itu bukanlah kewanitaan kesentimentilan kawan, hanya wanita berkepang dua, wanita gak modis. Dimanapun aku tinggal sepertinya pasar udah menjadi tempat rekreasiku. Saat aku kesepian kutemukan pasar sebagai pelampiasan, dan itu gak bisa dipungkiri. Saat kurindu masakan rumah kususuri jalan berbeceknya pasar, kutelusuri opor ayam dengan mendekati bawang putih, bawang merah, laos dan jahe di lapak-lapak pasar. Kugiling sendiri bumbu itu dalam imajinasiku. Saat aku mulai menyesal dengan kebodohanku, kukunjungi pasar untuk sekedar belajar teori logika. Saat aku kesal dengan psikologiku, sekedar kutengok pasar untuk merepair estetika. Saat aku bingung dengan politik, kucoba merambah belantara pasar dengan bargaining. Katanya elemen politik itu cuman dua, bargaining posistion and money. Cocok khan!!!.
ahchhh...pasar menyimpan banyak Miss Teri kawan, Wanita teri ini sangat elok dikalangan teri yang laen kawan.
Saat aku ke belanda nanti (amien...!!), mungkin pasar yang seperti ini yang akan sangat kurindu. Pasar yang menampilkan wajah Indonesiaku, pasar yang tanahnya harum seharum tanah airku.
Menurutku, saat kau ingin melihat wajah dan watak suatu daerah. Kunjungilah pasar, pasar menunjukkan kepolosan dan totalitas diri kawan.

NB:
Buat ladies and gentelmen,
silahkan uji kelelakian dan kewanitaanmu di pasar kawan.
Setelah itu konsultasikan ke dr. Boyke apakah anda punya kelainan atau tidak?

Monday, August 9, 2010

Cowok Tambal ban dan Bidadari Tangan Catwalk

Panas-panas gini gue harus ke supplier buku gue, ada orderan buku dari pelanggan. Maklum kawan, gue harus memperbaiki masa depan. Setelah kejadian tempo itu di kandang pengap peramal, saat peramal itu bilang "masa depanmu suram sesuram wajahmu anakku (jijay dech gue punya emak kyak lu)" aku mulai menkotakkan tekadku. Aku inget betul kata pak ustadz "Tuhan bilang ama kita, innalloha la yughoiyyiru maa biqoumin khatta yughoiyyiru maa bi anfusihim", entah pak ustadz bilang apa waktu itu, beliau terdengar seperti mendalang. Gue acuh, tapi kata mang usang, pedagang siomay di kampungku, "terjemahannya gini ndul, kalau lu pengen makan siomay, lu gak bakalan bisa makan siomay kalau lu gak beli. Gitu ndul". Demi mendapat cap murid berbakti dan sholeh gue akhirnya nurutin perkataan pak ustadz dengan beli tu siomay.
Akhirnya gue putusin buat jalanin nie kerjaan. Jadi pramusaji bagi para predator buku. hehe. Gue jadi ngerasa seperti peternak buaya yang harus ngasih makan jagung tiap hari ke buaya
(x:kok jagung ndul?. Gue:lha buaya makannya ap?. x:daging ayam. gue:lha ayam makannya ap?. x:jagung. gue: yauda......hmmm...sebuah rantai makanan yang ilmiah khan kawan). Yach beginilah kawan. Selain jadi pramusaji, untuk mengisi waktu luangku kalau lagi ga sibuk jalan-jalan aku biasanya kuliah, pergi ke kampus, ngerjain tugas, dll. Sebuah rutinitas yang harus dijalani kalau mau berbakti sama Tony Wheller kawan.
Kukenakan tas ransel kesayanganku, kukayuh si Oncom (onthel dot com) menyusuri jalanan fatamorgana. Peluh keringat ga gue hiraukan. Apalagi yang sedang gue pandang waktu itu kawan. Sesosok wanita berkerudung biru. Melihat punggungnya aja gue udah grogi, gemeteran kawan. Inikah sosok bidadari buatku Tuhan?. inikah yang dinamakan chemistry bond?. Gue lihat dia berjalan bersama sepeda motor 'aduhai' kawan. Baik benar wanita ini, dia juga merasakan betapa capeknya tu sepeda motor harus mengantar majikannya kesana kemari. Sampai-sampai cewek itu rela menemaninya jalan, menuntunnya saat si motor kelelahan. Beginilah seharusnya kawan. "motor juga kendaraan gitu loch," sebagai manusia kita harus mempunyai rasa perikekendaraanan.
Aku semakin dekat, aku melewatinya, ku tengokkan wajahku kekiri, gue gak ingin melewatkan moment bersejarah ini, melihat bidadari. Akhirnya gue lihat wajahnya.

hwaaa???dia seperti tidak menikmati jalan-jalannya dengan tunggangannya itu. Wajahnya lebih mirip bidadari yang sedang luluran keringat. Sebagai hasil mutasi gen dari Detektif Conan, gue langsung menyelidiki apa yang terjadi. Dengan bekal beberapa barang bukti dan sedikit analisis bahwa keringat increased with banyaknya molekul udara yang di bebaskan oleh keserakahan ban. Aku berhenti untuk menyambut bidadariku. Naluriku tak tega melihat dirinya berpeluh keringat, ingin rasanya jiwa wirausahaku ku telurkan. Membuka kios tambal ban tepat di samping sang bidadari. Dan saat aku menjadi wirausahawan tambal ban yang sukses, akan kuceritakan pada Pak Rhenald Kasali. "Saya terinspirasi dari Istri saya pak!". What? ISTRI?, kenapa bisa sejauh ini. Aku terbangun dengan guyuran panas matahari.
Aku berhenti dan kutawarkan bantuan. Wajahnya yang merah sayu, ah,,,takkan ku lupa itu. Kukenalkan namaku dan kujabat tangannya. Aduhai lembutnya kawan. Catherine wilson bisa jatuh kalau catwalknya nie tangan. Aku jadi ngerasa cemburu sama si motor. Dielus dan digandeng tiap saat. Saat kunikmati keindahan itu, sangat kunikmati kawan. Tiba-tiba lelaki berwajah kilap berhenti didepanku, wajahnya tak kalah ganteng dengan Ari wibowo, putih bersih. Aku ngerasa risih sama orang ini. Ratingku bisa turun gara-gara dia.

"Kamu gak papa yank?"begitu kata pertama keluar dari mulutnya. Gila bener nie orang. Baru nongol udah panggil 'yank'.
"gak papa kok yank, cuman bocor az bannya"sahut sang bidadariku. Hembfttttt....aku terdiam, ada apa gerangan.
"makasih mas sudah nawarin bantuan, tapi sudah ada suami saya. sekali lagi makasih ya"begitu timpal sang bidadariku kepadaku.
"iya mbak gak papa, saya duluan ya!"aku mereply

S.U.A.M.I...lima huruf yang akan kumasukkan kedalam sanubari ku satu persatu. lima kata yang akan kusimpan rapat-rapat ke dalam memoriku. Takkan ku buka sampai saatnya tiba, sampai saat sanubariku siap mengeluarkan dan memoriku tak kuat menyimpannya lagi.
Akan kusisipkan lima kata itu ke dalam namaku kelak.
Suami, menggelapkan bayangan hitamku. Memupus impianku menjadi pengusaha tambal ban sukses. Aku jadi malu sama Pak Rhenald Kasali.

Wednesday, August 4, 2010

Lapindo Mud Park

Kuteruskan perjalananku ke Lumpur Lapindo. Ah...sungguh kreatif orang indonesia, bencana lumpur lapindo disulap jadi the lapindo mud park yang menyajikan paket wisata dengan berbagai pilihan wahana. Ada wahana Mud Boom, menyajikan berbagai macam fantasi lumpur, ada muncratan lumpur, lumpur terjun, gelombang lumpur dan semuanya beneran kawan, tidak ada rekayasa disini. Ada juga science mud center yang menyuguhkan sisi science dari berbagai fenomena, fenomena fisika disajikan lewat hukum archimedes, dimana rumah yang 'tercelup' kedalam lumpur akan mendapat gaya jerit tangis yang besarnya seberat lumpur yang memakan rumah mereka. Berat jenis tangis para korban seolah meningkat berpuluh kali lipat hingga sama dengan berat jenis lumpur, bisa kau bayangkan itu kawan?tragis. Fenomena kimia dijelaskan lewat destruksi protein (program ketentraman indonesia), ketentraman rakyat di porakporanda oleh larutan KKN 100% menghasilkan larutan ammonium melarat, gas derita oksida dan berbagai macam gas beracun lainnya. Fenomenena matematika dijelaskan lewat ekstrapolasi bayangan, poin-poin grafik kekonglomeratan dan kemelaratan dipadukan lewat janji-janji dan mimpi dan yang didapat bukanlah sebuah ekstrapolasi, tetapi hanya sebuah bayangan kawan.
Dan yang paling real dan reali gius adalah wahana Mud Misteri tiga dimensi, disini kau akan melihat hal-hal mengerikan tampak nyata (tapi menurutku memang nyata), kau akan melihat mayat yang tidak selamat demi rakyat, sifat heroik mantan makhluk kasar yang harus gugur dalam menyelamatkan nyawa sesamanya. Dan tentunya kau hanya bisa melihat itu jika kau gunakan tiga dimensi kawan, dimensi kemanusian, dimensi patriotik dan dimensi ketaqwaan.
Aku nikmati semua wahana itu dengan fasilitas race on mud kawan. Diatas jalan berlumpur yang telah mengeras. Kurasakan benar fantasinya.
Puas menikmati wahana kuputuskan untuk pulang, aku ingin jalan kaki (kantong tipis.red). Menyusuri jalanan porong-gempol ku tengok sisa-sisa keangkuhan ruko-ruko disebelah kiriku. Bangunan-bangunan itu sekarang telah menjadi istana bagi para gelandangan dan pengemis. Kunikmati semua itu bersama peluh keringat disiang hari kawan. Sampai diperempatan gempol kuputuskan untuk berhenti sejenak. Kutanyai ibu disebelahku "bu, bis mojokerto yang mana ya?", dia menunjuk ke arah bis orange 50 meter disebelah kiriku. Aku mendekat, kuputuskan untuk segera naik dan kuambil posisi ternyaman, 'dekat jendela'. Enak luar biasa kawan, semilir angin memburai alisku, menyapu debu di gigiku. Tapi aku merasa ada yang janggal, ku ingat firman Tuhanku "inna ma'al usyri yushro", bahwa bersama kesusahan itu ada kemudahan. Sekarang aku sedang dalam kemudahan dan kenyamanan kawan, berari???. Ah kuabaikan saja lah. Aku tertidur entah berapa lama, yang kutau setelah terbangun kulihat plang dipinggir jalan "....,Pasuruan". What??. Aku nyasar

Tuesday, August 3, 2010

Cowok Superman dan Ratu BERA'

Ramadhan,,???hm banyak orang bersuka cita menyambut ramdhan,,tapi aku,,,,???ramadhan memberi kenangan buruk padaku,,,Bebi Ramadhan. Begitulah namanya, wanita jelita itu telah membuat konfigurasi L.O.V.E ku hancur berkeping-keping. Porak poranda bak bulu kebo, jungkir balik kayak ucup kelik (pedagang tempe penyet di New York). Kata itu seolah 'balik kanan', menuruti komandan Setan, membentuk kata yang sesuai dengan namanya, E.V.O.L. Ach,,menurtku tidak ada bedanya sama E.V.I.L. Watak komandan itu memang tidak jauh berbeda dari prajuritnya.
BeRa' (baca:bebi ramadhan) ku kenal lewat perkenalan singkat di ujung jalan kenangan. Ditemani lampu bangjo yang saling bersahut-sahutan romantika kami dimulai. Kerudung hijau menyala dan Jam Tangan hijau kucel, 2 premis yang membuatku berkonklusi bahwa dia adalah wanita hijau lumut, wanita yang suka warna hijau begitu agaknya. Terang saja, mukanya yang seperti tanah gambut menjadi lahan subur bagi tanaman hijau.
Kulihat dia celingukan, jiwa supermenkupun muncul, ku lepas kacamataku dan ku plintirkan ujung rambutku. Aku berlari mendekatinya, aku masih terpesona dengan kejelitaannya. Senyumnya menyembul lembut dari bibirnya, tetapi sesaat kemudian berubah menjadi muka yang sepertinya tidak asing, muka yang sangat familier bagiku, tekstur kerutan wajah dikanan-kiri, kedua mata menyipit, bibir mengembang laksana strategi ofensif tim matador, ditambah kilauan gigi piranha. Dia tidak tertawa, ataupun tersenyum, auranya seperti menahan beban hidup yang luar biasa berat. Tapi ku acuhkan semua itu, aku masih fokus pada kecantikannya. Aku terlena, aku tawarkan bantuan padanya. Sayup-sayup kudengar suara lembutnya "mas, toko buku dimana ya?". Ah,,syahdu sekali kawan. Aku yang memang predator buku (begitu kata temenku) tak susah untuk mencari toko buku, instingku membawanya ke toko buku yang berjarak 500 meter saja. Ku antarkan dia, kulihat dia tampak tergopoh-gopoh. Sampai disana kutanyakan padanya dengan suara terbaikku "mau cari buku apa mbak?kebetulan saya punya kenalan penjual buku disini....". Tapi kulihat ekspresi lain, mirip perut bumi yang siap memuntahkan magmanya. kudengar halilintar dari lisannya.
"mas, saya tadi tanya 'toilet dimana' kok malah dibawa ke toko buku."
dubrak waaa...
"saya udah kebelet nie mas, ah mas. Jadi gimana donk??". Aku yang memang amonia detector (begitu kata mbahku), secepat kilat menyalakan sensor amonia, ketemukan toilet yang hanya berjarak 50 meter dari tempatku bertemu dia. Aduh ternyata aku kenal muka itu, muka BERAK. Ah...kenapa dari tadi aku tidak menyadarinya.

NB
buat cewek-cewek cakep: belajarlah membuat perbedaan berarti dengan ekspresi wajahmu, jangan sampai lelaki hidung pesek terpesona dengan muka berakmu.
buat cowok-cowok cekap (bahasa kromo,, artinya pas-pasan):belajarlah membuat perbedaan berarti antara khayalan dan kenyataan.

Bagaimana harus dijelaskan disini, kombinasi aplikasi biologi dan fisika dipertaruhkan di arena ini, seorang wanita jelita harus menempuh jarak 1050 meter untuk menahan laju faces dengan percepatan 10 mm/s2. Dengan catatan, waktu metabolisme tidak diabaikan.

Sebagai lelaki yang bertanggung jawab, kutunggu dia sampai selesai berak. Aku perkenalkan namaku dan meminta maaf atas kejadian tadi. Dia memaafkanku, sambil mengulurkan tangannya dia memperkenalkan diri. Sebenarnya aku ragu mau menjabat, kulihat kuning berkilauan 'nyempil' di sela kukunya yang terawat. 'tak apalah' begitu pikirku, anggap saja ini adalah kenang-kenangan darinya. Sambil tersenyum lega (lega karena rumus kombinasi fisika biologi telah dia pecahkan, dan jawabannya adalah breeetttttt,,,ttttt , sensor mode:on) dia bilang
"namaku BEbi RAmadhan".
Oh...Ratu BERA' yang kebelet BERAK.
Kau menghancurkan kerajaan CINTA dan KHAYALANku.

Monday, August 2, 2010

Cowok Bom atom dan Kanjeng kunti pink

Keinginanku ke lumpur lapindo akhirnya kesampaian juga. Bermodalkan speak sana speak sini akhirnya aku menemukan juga tebengan ke sidoarjo. Seorang anak pondokan yang tinggal di kota. Deket sama lapindo katanya. Alhasil, siang itu gue putuskan berangkat dari kediri. Perjalananku siang itu gak ada yang istimewa sama seperti hidung gue yang kempes ni. Sampai di sidoarjo, gile bener, gue di ajakin ke barak-barak pengungsian bro. Melihat mereka gue semakin bersyukur, padahal selama nie gue nangis-nangis nyesalin hidup gue yang kayak tomat buangan. Kebetulan gue laper, langsung aja dech gue samperin warung makan di sepanjang lokasi itu, gak kebayangan perjuangan mereka dalam penantian uluran tangan pemerintah, kayak bang toyib yang lama menanti mbak Sri. Sempet-sempetnya mereka buat warung "apa adanya". Kenyang sudah gue. Rawon di gandeng sama krupuk 'upil' emang enak banget. Tapi menurut gue, yang bikin enak adalah bumbunya. Sepertinya bumbunya adalah 1 siung penderitaan, 2 potong rumah kerendem, 5 gram sapi lumpur dan tak lupa 2 sdm tangis kecewa. Pas malem tiba, perjalanan gue lanjutin ke lokasi proyek, bech..kulihat jalan tol yang dulu angkuh mendongak, sekarang tak lebih baik dari tikus kelindes. Di lokasi proyek, gue narsis-narsisan ama tu satpam, kayaknya dia ikut audisi bintang pelm dech. Dengan jadi satpam lapindo kesempatannya jadi public figur akan terbuka lebar, gimana nggak??tiap hari nongol dikoran, diwawancara bak Lionel Richie, informasinya sangat penting seperti para menteri.
Habis itu, gue ke kuburan. Bukannya mau minta do'a biar gue cepet laku, tapi emang tu anak pondok ngajakin gue takziyah ke salah satu kyainya. Bersama dia, gue ngerasa dapet 1 tiket menikmati spa di nerakan jahannam. Gue cuman bisa ngaminin sambil clingukan kuatir ada cewek cakep naksir gue. Waktu menunjukkan pukul 8, gue diajakin ke pondoknya, jalan kaki, denger tuch, entah berapa kilo aku berjalan jam 9 gue nyampe pondoknya. Hmm, disini gue makin ngerasa dapet kesempatan emas menjadi pelayan spa di neraka jahannam. 1 jam gue disono, gue sama dia langsung berangkat menuju rumahnya, lagi-lagi jalan kawan. Kami seperti petugas pengukur jalan. Sampai dirumahnya sebenarnya keringatku udah tinggal 1 mL, energiku tinggal 2 kal, apalagi mataku, tinggal 3 watt. Sebuah deret geometri yang ciamik khan kawan???. Tapi cewek setelan pink yang berdiri tegak didepanku telah berhasil mengobrak-abrik deret itu, seperti bom atom telah meluluh lantakkannya dengan E=mc2. Apa yang ada dalam jiwaku seolah terup-grade jadi berkali-kali lipat. Gile bener klau begini critanya kringet gue bisa jadi pahit nie, kelewat manis soalnya. Apalagi kerudung pinknya itu lho, kagak nahan, kayak dewi Kwan Innya sun go khong, bersinar-sinar gak keruan. Dia melempar senyum kepadaku, gue tersipu malu, gue cengar cengir gak jelas kayak celengan babi di sebelah gue. Gue bingung, jangan-jangan nie celengan kegeeran lagi ma gue, mentang-mentang muka gue muka gak laku. Gue tanya ma temen gue, "siapa tu cewe??", dia bilang "ntu adek gue, cakep khan kayak abangnya??"...
sambil senyum 2 jengkal gue mengagguk. "Tuhan maafkan daku yang harus berbohong demi hidup mati hamba?", kalau gue menggeleng bisa-bisa kesempatan ngedeketin dia bakalan mati.
Sayang, gue gak bisa kenalan ma dia, dia berdiri mematung bersama bapak, ibu, kakak dan adek-adeknya. Dengan background kembang gula, keluarga ini nampak harmonis. Apalagi foto itu diletakkan diruang tamu, makin nambah gue jeolus. "Tampaknya tamu-tamu keluarga ini bakalan jadi sainganku ni" begitu pikirku. Saat kutanya "emang sekarang dia (wanita itu.red) dimana?". "dia udah meninggal 1 tahun yang lalu kawan" begitu timpalnya.
Heptf....gue melongo. Sekarang gue ngerasa dia tersenyum manis tepat dibelakangku. Semanis singa padang rumput yang siap menerkam babi hutan. "wah jangan-jangan ntu celengan babi ma dia sekongkolan!!". Gue pamit buru-buru tidur, sambil berdoa "Tuhan, maafkan daku yang tak bisa cinta padanya seHIDUP semati".

Friday, July 30, 2010

Dari Bollywood hingga BALIWOOD

Aku kadang sangat iri pada India, mereka bener-bener berkarakter. Apalagi dunia perfilmannya, lihat saja 3 Idiots, My name is khan dan yang tak kalah bagus adalah Slumdog Millionaire. Mereka tidak malu menampilkan realitas kehidupan India. Jadinya, orang diajak melihat India dari sisi sebenarnya.

1.3 idiots

Film yang diliris tahun 2009 ini telah mengguncang masyarakat indonesia, khususnya kalangan pelajar dan mahasiswa. Di tempatku, beberapa bulan kemarin banyak memeperbincangkan film ini, dan aku lihat tidak ada tanggapan negatif dari mereka. "it's great", begitulah kira-kira. Sangat inspiratif dan cukup mempengaruhi pemikiran kami. Bahwa penuntut ilmu seharusnya memang mempelajari dan memahami sebuah konsep keilmuan, bukan sekedar memperoleh simpati dosen ataupun nilai biru mendongak. Film yang dibintangi Amir khan yang berperan sebagai Ranchodash/ Punsukh wangdu ini sebenarnya berasal dari sebuah novel "Five point some one" yang ditulis oleh Cethan Baghat.

2. My name is khan

Berikut sinopsisnya
Sebuah cerita roman yang menceritakan lagi mengenai bayangan kota besar di Amerika, sampai serangkaian peristiwa kehidupan yang lebih mengancam dari sebuah kehidupan. Bayangkan apa yang terjadi ketika sebuah tindakan dari seorang pria bertekad mencari pengampunan dan cinta yang hilang dapat dilakukan untuk menginspirasi hati dan pikiran bangsa yang terluka. Dalam “My Name is Khan,” superstar Bollywood Shah Rukh Khan dan Kajol Devgan menjalani peran yang paling menantang karier mereka.

Rizvan Khan (Shahrukh Khan) adalah laki-laki muslim yang terhormat dari India, yang hidup dengan Sindrom Asperger, hidup bersama ibunya (Zarina Wahab) di wilayah Borivali di Mumbai. Saat ia dewasa , Rizwan pindah ke San Fransisco dan hidup bersama adik dan iparnya. Selama disana, ia jatuh cinta kepada Mandira (Kajol). Mereka menikah dan memulai usaha.

Setelah peristiwa 9/11, Rizwan dan Mandira mulai menghadapi beberapa kesulitan. Dimulai dari sebuah tragedi, mereka berpisah. Ingin kembali memenangkan hati istrinya, Rizwan melewati sejumlah petualangan diberbagai negara bagian di Amerika. Ketika melanjutkan perjalanannya, Khan mengilhami optimisme dan kegembiraan di dalam hati orang-orang yang dia temui dengan menyebarkan pesan-pesan dari niat baik di mana pun ia menjelajah.

3.Slumdog Millionaire

Berikut Sinopsisnya

Film ini dimulai dengan inspektur polisi (Irrfan Khan) di Mumbai, India, menginterogasi dan menyiksa Jamal Malik (Dev Patel), bekas anak jalanan dari kawasan kumuh Dharavi. Jamal adalah kontestan Who wants to be a millionaire? versi India yang dibawakan oleh Prem Kumar (Anil Kapoor). Jamal berhasil mencapai pertanyaan terakhir, dijadwalkan diadakan besok, tetapi polisi menuduhnya curang. Pada saat diinterogasi, jamal menjelaskan bahwa setiap pertanyaan yang diajukan padanya mempunyai hubungan dengan apa yang pernah dialaminya selama ini. Dan inspektur polisi menerima penjelasan dari jamal dengan sebutan "keanehan yang masuk akal".

Awalnya, ketika menonton hingga akhir acara saya tidak menemukan adegan Nyanyian joget khas india. Tapi di akhir film eh..nongol juga. Satu poin plus bagi film india.

Film India memang sangat khas dan apa adanya. Tapi belakangan aku jumpai tidak sedikit film-film Indonesia yang punya poin plus di mataku. Lihat saja Sang Pemimpi, Denias, Jermal, King, dll. Mereka menampilkan sisi indonesia. Kadang aku berfikir, kalau Amrik punya Hollywood, India dengan Bollywoodnya, kenapa Indonesia tidak mencoba dengan Baliwood. Toh, Bali juga telah dikenal diberbagai belahan dunia, bahkan melebihi Indonesia sendiri.

Refferensi

http://id.wikipedia.org/wiki/Slumdog_Millionaire

http://id.wikipedia.org/wiki/Three_Idiots

http://hobinonton.com/preview/my-name-is-khan

Images

http://rayyan.files.wordpress.com/2009/03/slumdog-millionaire-001.jpg

http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Threeidiots.jpg

http://wulanekadalu.files.wordpress.com/2010/03/my-name-is-khan_001.jpg

http://hasjimroshan.blogdetik.com/files/2010/02/tari-bali21.jpg

Cowok dangdut dan Jeruk Princess

Bicara soal jalan-jalan. Moment bego ini ga akan pernah terlupakan. Padahal lu tau khn, memori otak gue ga lebih gede dari kadal kudisan. Memang ga salah teori psikologi itu, memori visual lebih kuat dari memori verbal.
Di dalam bus reot jurusan kota kutil itu ku goyangkan semua badanku, bukan karena emang gue doyan dangdut atau gue lagi kena "inul syndrome". Tapi goyangan erotis gue itu karena jalan-jalan yang dilaluin bus sungguh seksi, mirip gitar spanyol yang baru menang piala dangdut. Srrr...liuk-liuk, naik turun. Apalagi bau pengap di dalam bus sungguh menyiksa bathin, gimana nggak!!kebo seolah sedang bertranspormasi dalam diri lelaki setengah nyentrik disebelahku, kandang ayam seperti sedang kena tsunami sehingga harus diungsikan kedalam bus. Posisiku yang berdiri makin menambah lengkap penderitaan. Semakin jauh sepertinya goyangan dangdutku semakin panas. Panas karena kondisinya yang panas sich,,..Sampai datang seorang bidadari naik ke khayangan. Beneran saat si gadis itu naik bus, suasana bus seolah seperti khayangan. Lelaki bertindik itu sekarang telah menjadi Dewa Erlang yang harum tak terkira, kandang ayam yang kena tsunami itu telah dibuatkan pemerintah sebuah taman ayam (warung lalapan lebih tepatnya, ditemani dengan daun kemangi dan timun. Paha ayam itu bak taman istana yang nyumiii). Kuingat betul kerudung orangenya, baju orange dan celana jinsnya, dan yang pasti tas selempangan cream yang menawan. Serba orange!!!bak jeruk yang pengen kubuat jus jeruk. Kulirik dia sesekali, kukeluarkan aji-aji yang telah kupelajari dari guru sinto gendeng. Jurus "Lirikan macan menerkam semut dengan segenap rasa dan jiwa serta bahasa dan budaya"....
Hebat benar guru sinto, nama jurusnya panjang tiada tara. Padahal untuk menguasainya cuman butuh mata.
Kulirik dia berkali-kali, cuman lirikan kawan. Karena cuman itu yang gue bisa. Saat dia memergoki lirikan gue. Gue kelabakan menangkis jurusnya. Sepertinya itu jurus "Tangkisan lirikan harimau menerkam dinosaurus dengan segenap putus asa dan pesimistas serta tangis membahana" dan pasti ajaran guru sinto gendeng juga. Tapi dengan berkelit, "maaf mbak, saya jereng, jadi bukan mbak yang saya liat. Tapi ibu-ibu mempesona itu. Cakep ya mbak?"
Oh my Guide, tunjukkan aku pantai kute. Aku terpaksa berdosa besar karenamu duhai biduanku..lho..Diam-diam kutanamkan niat jahat, aku akan meletakkan kertas kucel bertuliskan 081254xxxxxxxx kedalam tasnya. Tapi tahulah kawan, aku ini orang bejat yang sedang tobat. Parasnya yang gilang gumilang membuatku tak tega melakukannya. Cukup menyimpan wajahnya ke dalam memori overloadku ini saja sudah cukup bagiku.

Aku selalu punya cara untuk mendekati wanita, tapi sungguh kawan. Aku pasti tak punya daya untuk melakukaknnya.
Hingga dia turun diperempatan itu, aku cuman bisa berdoa "Semoga ini bukan pertemuan terakhirku Tuhan..."hehe
dan mendadak khayanganku berubah jadi seperti semula dan goyanganku makin menggelora.

Sunday, July 25, 2010

Chemistry of cooking

Kamu suka memasak, tapi kamu takut terjadi apa-apa?. Meskipun dengan resep terbaik, sangat memungkinkan suatu waktu terjadi hal yang sangat berbahaya lho!!.
Sebuah scientist dan koki profesional mengatakan bahwa mengetahui sedikit tentang kimia akan dapat membantu hal tersebut.
Seorang biochemist dan koki menjelaskan bahwa memasak adalah semua tentang kimia dan mengetahui beberapa fakta yang dapat membantu koki memahami kesalahan pada resep yang dibuat. Karena memasak adalah keahlian mengetahui esensi dari rangkaian reaksi kimia. Dan itu membantu untuk mengetahui beberapa dasar-dasarnya.

Jauh sebelum menjadi koki, Shirley Corriher adalah seorang biochemist. Dia mengatakan bahwa sains adalah kunci untuk mngetahui hal yang benar dan salah di dapur.

Dia juga mengatakan "cooking is chemistry", "dan memasak adalah esensi dari reaksi kimia", tambahnya.
Hal ini terjadi ketika meletakkan kubis merah di atas panci panas. Panas itu akan merubah pigmen merah anthocyanine. Dan perubahan itu adalah perubahan dari asam ke basa yang menyebabkan perubahan warna juga. Menambahkan cuka akan meningkatkan keasamannya, kemudian warna akan berubah menjadi merah kembali. Baking soda akan merubahnya kembali menjadi biru.

Mencelupkan asparagus ke dalam air mendidih dapat menyebabkan rusaknya sel-selasparagus dan hasilnya adalah warna akan berubah menjadi hijau yang lebih terang. Pemanasan lebih lama akan menyebabkan dinding sel mengingsut dan membebaskan asam.

referensi
http://www.sciencedaily.com/videos/2009/0112-chemistry_of_cooking.htm
images
http://www.chemistryland.com/CHM107Lab/Exp10_pHindicator/Lab/CabbageStart.jpg
http://ryanalfiannoor.files.wordpress.com/2009/06/ratatouillewallpaper2800.jpg
http://ambarmetawati.files.wordpress.com/2010/03/116365_full.jpg

Wednesday, July 21, 2010

Oil Recovery Agent

Dalam tragedi tumpahan minyak BP (The British Petrolium), yang telah terjadi sejak 24 april lalu, setidaknya telah menuangkan 40.000 barrel minyak perhari kedalam Teluk Mexico. Dan yang menjadi masalah tidak hanya dari kerugian materiil yang ditimbulkan , tetapi dampak pencemarannya terhadap lingkungan dan juga effect jangka panjang bagi manusia dan habitat yang ada di dalamnya yang belum diketahui.
Dampak Tumpahan minyak di Teluk Mexico

Melihat masalah itu, sebuah tim kimiawan telah berhasil mengembangkan non-toxic dan recyclable agent yang dapat memadatkan minyak yang terdapat pada air asin (seperti pembentukan lemak pada permukaan sup ayam yang telah dingin). Agent ini dapat dimanfaatkan untuk mengambil kembali crude oil The British Petrolium (BP) yang tumpah di teluk mexico.
Dalam pengujiannya di laboratorium, tim ini menambahkan campuran gula dan alkohol kedalam minyak diesel yang diletakkan di atas larutan saline (larutan NaCl steril, biasa digunakan di dunia medis sebagai infus). Hasilnya, setelah 5 menit minyak berubah menjadi berbentuk gel. Kemudian mereka memisahkan 80 persen minyak dari gel menggunakan destilasi vakum (baca postingan ini).

Agent ini dikembangkan dengan teknologi ramah lingkungan, karena diperoleh dari energi terbarukan atau menggunakan sistem biodegredable. Sehingga tidak ada kekhawatiran akan mencemari lingkungan. Selain itu, dalam penggunaannya hanya dibutuhkan 5 persen dari total volume minyak.

Ini merupakan era baru bagi dunia perminyakan dunia, bagaimana tingkat safety harus lebih diperhatikan dan ditingkatkan. Sehingga kita tidak tidak menjadi manusia-manusia yang tidak bertanggung jawab yang hanya memikirkan perutnya sendiri tanpa memerhatikan perut bumi.
Semoga anda menjadi generasi scientist yang bermoral.

referensi :
http://www.chemistrytimes.com/research/CCNY-led_team_develops_nontoxic_oil_recovery_agent.asp
images :
http://www.sciencedaily.com/releases/2010/07/100714151749.htm
http://www.pop97.com/resources/bird-oil.jpg

Monday, July 19, 2010

Unsur 117 telah ditemukan

Tahun 2010 tampaknya menjadi tahun yang spektakuler bagi para scientist, bagaimana tidak. Lewat penelitian panjang selama 2 tahun sebuah tim peneliti yang terdiri dari Joint Institute of Nuclear Research (Dubna, Rusia), Research Institute for Advance Reactors (Dimitrovgrad), Lawrence Livemore National Laboratory, Oak Ridge National Laboratory, Vendorbilt University dan The University of Nevada, Las Vegas telah berhasil menemukan Superheavy element 117. Dalam eksperimen tersebut mereka berhasil menghasilkan 6 atom unsur 117 dari hasil pembombardiran unsur kalsium dan berkelium. Percobaan awal dilakukan dalam High Flux Reactor di Oak Ridge dengan waktu iradiasi 250 hari untuk mendapatkan 22 mg Berkelium, 90 hari proses pemisahan dan pemurnian berkelium, 150 hari bombardment di Dubna. Dari reaksi ini





dapat diketahui percobaan ini selain menghasilkan 6 atom juga memperoleh 2 isotop. Dan hasil ini telah dipublish pada 9 April 2010 di jurnal Physical Review Letters.
Unsur ini dimasukkan kedasar golongan halogen pada sistem periodic dengan nama sementara Ununseptium.
Tabel periodik terbaru

Belum banyak data yang berhasil didapatkan pada unsur ini, tetapi kita yakin scientist-scientist seperti mereka akan banyak menemukan hal-hal baru tentang hal itu dan sungguh kerugian yang besar kalau kita enggan untuk sekedar mengetahuinya.

Dan perlu diketahui, sejak 1940, setelah ditemukannya uranium telah berhasil ditambahkan 26 unsur kedalam tabel periodik.

O ya coba kita lihat tim penelitinya. Ternyata mereka adalah peneliti gabungan dari 2 negara dengan unsur praktisi dan akademisi, sebuah kombinasi yang ciamik.
Semoga ini memberi inspirasi bagi saya dan anda disana.

salam benzene!!

referensi:
http://en.wikipedia.org/wiki/Ununseptium
http://www.chemistrytimes.com/research/International_team_discovers_element_117.asp
image
http://www.ptable.com/Images/periodic%20table.png
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/f/fe/Circular_form_of_periodic_table.svg/545px-Circular_form_of_periodic_table.svg.png

Sunday, July 18, 2010

Kawanku yang hebat

Saat dia berjalan, dunia akan tampak sayu dari keonaran, keserakahan, ketamakan. Tapi, sungguh tak pernah kulihat hal semacam ini Teman. Originalitas ilmu pengetahuan takkan tampak begitu saja, di sekeliling jalan yang dia lewati seolah ada begitu banyak malaikat bersayap putih, menyibakkan setiap semilir angin dari bahan nan lembut dan halus itu. Menerbangkan bulu-bulu pengetahuan dari berbagai macam disiplin ilmu, masuk dengan sangat perlahan dan sangat sopan terpatri pada otak kirinya. Tak mau kalah, hewan dan tumbuhan disekitarnya pun melemparkan semua rahasia alam tentang diri mereka, berharap agar dapat di tangkap oleh jemari kegeniusannya, dan dengan material pikiran yang kalau kau mau tahu, “ini tak dimiliki oleh siapapun Kawan”, perlahan akan dilumatnya menjadi “statement maha dewi”. Tak juga indah, tapi hebat luar biasa.
Ketika differensial dan trigonometri berbelit-belit di sekujur pembuluh otakku bak susunan molekul dalam polimer. Dia, menghubungkannya dengan sangat manusiawi, meniti sel demi sel angka yang tercecer menuju satu muara transisi, “mudah”. Poin yang amat sangat sukar untuk kucapai hingga saat ini.
Dari kantung matanya sangat tercermin akan pekatnya huruf-huruf yang berjejalan masuk ke dalam fantasi logikanya. Entah berapa buku yang telah ia lahap untuk memenuhi hampa dalam otaknya dan entah berapa galon data statistik yang telah ia minum untuk menghanguskan dahaga kasus-kasusnya.
Dia bagaikan gondola di Venesia, pyramid di Mesir dan Asmat di Papua. Dan kau tahu yang kurasakan “ilmu takkan terasa indah tanpa kehadirannya di antara kami”.
Satu hal yang akan aku tancapkan dalam-dalam pada sanubariku. Bahwa tak pernah sedikitpun dia mengucap “itu sih semudah membalikkan tangan” pada semua orang. Padahal untuk mengucap “itu sih semudah membuat titik” pun dia sangat pantas. Apalagi kemampuannya untuk bertransformasi diri sangatlah patut di teladani. Dari seorang dirinya yang hanya perempuan tak berjilbab berkecerdasan tingkat tinggi, ia menyulap dirinya menjadi seorang muslimah yang mempunyai kombinasi apik antara kontrol kebhatinan dan intelektualitas umum, sehingga diperoleh sebuah kharisma pemimpin. Dan terbukti dia ditunjuk untuk mengorganisir sebuah forum kerohanian. Dan hal itu hanya ditempuh dalam tempo kurang lebih 2 tahun saja. Sebuah pencapaian yang tidak awam, sekali lagi, sebuah transformasi diri yang luar biasa.
Sekarang apakah kalian ingin tahu siapa dia Saudaraku?....
Dia memiliki sebuah nama yang sangat singkat, sungguh jauh dari kapasitasnya. Tapi aku punya tafsir tersendiri untuk namanya. Yach..cukup aku sajalah yang tahu. Tapi janganlah kamu mengacuhkan namanya sebelum kamu melihat manusia ini.
Dialah MINARTI

Friday, July 16, 2010

Coretan 14 Maret 2010

Hari ini adalah hari yang luar biasa bagiku, aku bisa bicara begitu intim dengan seorang Doktor kimia, namanya Dr.Luar Biasa Tak Terkira. Pendidikan menjadi suatu hal yang begitu penting baginya, beliau banyak memberi masukan khususnya buat psikologiku yang lagi unconnected ini. Malam itu, dengan sepeda onthel hasil pinjaman dari si ‘mbah’, kukayuh sepeda itu menelusuri jalan-jalan, menuju koordinat (baca:alamat) yang tertera di buku kecilku, Jl. Beraspal no.120A. Tidak sulit mencari jalan itu, karena setelah tanya sana tanya sini, jalan tersebut sering aku lewati. Beberapa saat kemudian, papan coklat kecil bertuliskan 120A yang menempel di dinding depan sebuah rumah di pojok jalan menghentikan sepedaku. Sedikit memperhatikan akhirnya kuputuskan masuk, pagar hitam kuning (mengingatkanku pada berani dan mawas diri) setinggi perut menyambutku.

Pertemuan malam itu kuanggap berarti, ditemani segelas teh hangat dan kue pedas manis (entah apa namanya) wacanaku dibuka, selambu hitam yang menghalangi perlahan disingkap. Dari beliau aku banyak tau kalau ternyata borok di tubuh dunia pendidikan kita ternyata semakin lebar. Khususnya universitas, luka itu tidak saja mendera kalangan birokrat dan pengajar saja, mahasiswa sekarang telah memberikan sumbangsih yang cukup besar atas hal itu.

Banyak pesan moral maupun bekal yang beliau berikan kepadaku

“Jadi orang jangan abu abu, jadi putih atau hitam seklaian. Hitam atau putih itu akan menjadi surga bagimu kalau didasari kesadaran dan ilmu. Banyak orang berilmu tp ga punya kesadaran. “

Beliau juga menyuruhku agar bisa menulis dan meng implementasikan apa yang kupikirkan. Karena beliau beranggapan bahwa itulah kekurangan indonesians. Mereka terlalu berfikir dan berfikir tanpa ada follow upnya. Sampai-sampai beliau mengatakan dalam sebuah bukunya

Don’t thinking a lot, just do it and do the best. Insya Allah the God will with you

Saat bersiap mengayuh sepeda untuk pulang, beliau menepuk bahuku dua kali dan aku merasakan tepukan itu mengkatalisis semangatku.

image:

http://res.images.picsquare.com/images/designs/1095.jpg

Tuesday, July 13, 2010

Suling Ecodest

Memang benar kata orang, tekad bulat pasti ada hasilnya. Berawal dari tekadku untuk bisa membuat 2 alat sebelum kelulusan. Setelah membuat Bagong (baca postingan si Bagong "The Dynamic Cabinet Acid) dengan sedikit mencari problematika aku mencoba membuat suling, bukan suling berbunyi indah nan syahdu yang biasa didendangkan SONETA grupnya Bang Rhoma, tetapi alat suling. Alat suling biasa digunakan orang untuk memisahkan alkohol dari proses fermentasi. Dalam dunia sains, alat suling biasa disebut destilator, yaitu alat yang digunakan untuk proses destilasi.
Distilasi adalah suatu cara pemisahan larutan dengan menggunakan panas
sebagai pemisah atau “separating agent”. Jika larutan yang terdiri dari dua buah komponen yang cukup mudah menguap, misalnya larutan benzena-toluena, larutan n- Heptan dan n-Heksan dan larutan lain yang sejenis didihkan, maka fase uap yang terbentuk akan mengandung komponen yang lebih menguap dalam jumlah yang relatif lebih banyak dibandingkan dengan fase cair.
Jadi ada perbedaan komposisi antara fase cair dan fase uap, dan hal ini
merupakan syarat utama supaya pemisahan dengan distilasi dapat dilakukan. Kalau komposisi fase uap sama dengan komposisi fase cair, maka pemisahan dengan jalan distilasi tidak dapat dilakukan.
Destilasi ini memisahkan campuran yang memiliki titik didih yang jauh
berbeda sehingga dapat dipisahkan dengan destilasi sederhana. Misalnya pada pemisahan air tawar dengan air laut dapat kita gunakan proses destilasi uap sederhana ini. Sedangkan untuk campuran yang memiliki titik didih hampir sama maka dapa digunakan destilasi bertingkat atau fractional distilasion.
Adapun jenis-jenis destilasi yang telah ad saat ini adalah:

1. Destilasi sederhana

Pada distilasi sederhana, dasar pemisahannya adalah perbedaan titik didih yang jauh atau dengan salah satu komponen bersifat volatil (mudah menguap). Jika campuran dipanaskan maka komponen yang titik didihnya lebih rendah akan menguap lebih dulu. Selain perbedaan titik didih, juga perbedaan kevolatilan, yaitu kecenderungan sebuah substansi untuk menjadi gas. Distilasi ini dilakukan pada tekanan atmosfer. Aplikasi distilasi sederhana digunakan untuk memisahkan campuran air dan alkohol.

2. Destilasi Fraksionisasi

Fungsi distilasi fraksionasi adalah memisahkan komponen-komponen cair, dua atau lebih, dari suatu larutan berdasarkan perbedaan titik didihnya.Distilasi ini juga dapat digunakan untuk campuran dengan perbedaan titik didih kurang dari 20 °C dan bekerja pada tekanan atmosfer atau dengan tekanan rendah.Aplikasi dari distilasi jenis ini digunakan pada industri minyak mentah, untuk memisahkan komponen-komponen dalam minyak mentah.
Perbedaan distilasi fraksionasi dan distilasi sederhana adalah adanya kolom fraksionasi. Di kolom ini terjadi pemanasan secara bertahap dengan suhu yang berbeda-beda pada setiap platnya. Pemanasan yang berbeda-beda ini bertujuan untuk pemurnian destilat yang lebih dari plat-plat di bawahnya. Semakin ke atas, semakin tidak volatil cairannya.

3. Destilasi Uap

Distilasi uap digunakan pada campuran senyawa-senyawa yang memiliki titik didih mencapai 200 °C atau lebih. Distilasi uap dapat menguapkan senyawa-senyawa ini dengan suhu mendekati 100 °C dalam tekanan atmosfer dengan menggunakan uap atau air mendidih. Sifat yang fundamental dari distilasi uap adalah dapat mendistilasi campuran senyawa di bawah titik didih dari masing-masing senyawa campurannya. Selain itu distilasi uap dapat digunakan untuk campuran yang tidak larut dalam air di semua temperatur, tapi dapat didistilasi dengan air. Aplikasi dari distilasi uap adalah untuk mengekstrak beberapa produk alam seperti minyak eucalyptus dari eucalyptus dan minyak sitrus dari lemon atau jeruk, dan untuk ekstraksi minyak parfum dari tumbuhan.

Campuran dipanaskan melalui uap air yang dialirkan ke dalam campuran dan mungkin ditambah juga dengan pemanasa. Uap dari campuran akan naik ke atas menuju ke kondensor dan akhirnya masuk ke labu destilat.

4. Destilasi Vakum

Distilasi vakum biasanya digunakan jika senyawa yang ingin didistilasi tidak stabil, dengan pengertian dapat terdekomposisi sebelum atau mendekati titik didihnya atau campuran yang memiliki titik didih di atas 150 °C. Metode distilasi ini tidak dapat digunakan pada pelarut dengan titik didih yang rendah jika kondensornya menggunakan air dingin, karena komponen yang menguap tidak dapat dikondensasi oleh air. Untuk mengurangi tekanan digunakan pompa vakum atau aspirator. Aspirator berfungsi sebagai penurun tekanan pada sistem distilasi ini.
rangkaian destilasi di Laboratorium

O ya, ternyata tokoh Islam juga ikut andil dalam sejarah perkembangan destilasi. Ialah Ar-Razi yang hidup pada masa kekhalifahan abbasiyyah telah berhasil memisahkan alkohol menjadi bentuk murni, bahkan ini disebut sebagai awal model destilasi modern. Ada juga Ibnu Jabir (721-815), lewat tulisannya beliau telah banyak membuat desain alat dan proses kimia yang bahkan masih banyak dipakai hingga saat ini. Selain itu Al-Kindi (801-873) juga telah berhasil menguraikan dengan jelas tentang teknik-teknik penyulingan.
Dalam hemat saya, kalau harus membuat alat destilasi intinya ada pada dua proses, yaitu evaporasi dan kondensasi. Oleh karena itu, yang saya pikirkan pada saat itu adalah bagaimana membuat unit evaporasi dan sistem kondensasinya. Dan akhirnya, pilihan saya tujukan pada alat pemanas air rumah tangga, dengan sedikit modifikasi akhirnya alat tersebut berhasil saya selesaikan meskipun masih banyak sekali kekurangan di beberapa titik. Sebagai percobaan saya gunakan alat ini untuk menjernihkan air teh (untuk mengetahui kinerja secara visual) dan menyuling air garam untuk mengetahui kinerja berdasarkan substansinya.
Suling Ecodest

Semoga ini bisa memberi insiprasi dan informasi bagi anda.
Jangan biarkan pikiran anda membatasi aksi anda.

referensi
http://id.wikipedia.org/wiki/Distilasi
http://www.scribd.com/doc/7801112/Destilasi-Uap

Sunday, July 11, 2010

Coretan 17 Maret 2010

Pagi yang sungguh sedikit menyegarkanku, mendengarkan Beautiful girlnya Jose Marichan membawaku kembali kepada romantisme (lebih tepatnya mengajariku sich),

i knew that i'd love again after the long...after the long...long while

Owhh..senandung syahduhnya mengantarkan imajinasiku pada kehangatan dekapan bayangan itu...

Entah siapa bayangan itu, seseorang atau sesosok malaikat yang menyuruhku mencicipi sekelumit nikmat surga untuk selanjutnya terjun bebas menuju dasar jahanam...

Tapi aku lebih senang beranggapan bahwa itu adalah seseorang...

Tadi sore aku keliling jogja dengan sepeda onthel si mbah...tampaknya aku mulai memikat hatinya...oh sepeda...pergi ke beberapa out door mencarikan masku celana dan baju...gandrung sekali dia sama barang2 berabau out door...ke advance ke flamingo sama out door dekat SPBU sagan, entah apa namanya..cukup murah untuk ukuran kantongku. Harga celana lapangan North Face atau karimor saja sekitar 70 ribu, celana pendek bermerek cuman 24rbu..setelah itu sebenarnya tujuanku adalah langsung menuju tempat metha..tapi setelah ku sms katanya dia lagi ng’les’ si Yoga...anak kelas 6 SD yang kehilangan Taji karena kalah tajam sama adeknya...akhirnya ku sempatkan maen ke gramedia, kebetulan searah..tinggal belok kanan sekitar 500 meter saja..melihat buku The Naked traveler 2nya mb Trinity, Hadrautus Syaikh Hasyim Asyari dan Komik SBY oleh bang Garin Nugroho menampakkan sisiku yang lagi diliputi beribu sisi masa depan yang harus kucermati. Di sisi pojok rak deket meja informasi teronggok jajaran buku Lonely Planet dengan beberapa kota di Jagad Bumi yang sangat recomended untuk di kunjungi, tapi aku ga mau berlama-lama disana. Takut kena Syndrome Pengen Beli akut yang berujung pada punahnya populasi Duit di habitat dompetku. Mas mas di speaker bilang waktu udah menunjukkan 9.30. segera aku meletakkan buku ditangan dan bergegas ke tempat metha..takut kemalaman...biarpun akhirnya tak satu bukupun BERHASIL ku beli. O..ya parkir sepedaku juga gratis...

Buku The Naked Traveler 2

Sampai ditempat metha, eh ternyata methanya lagi ke warnet..jadilah aku menyusulnya ke warnet. Dia cerita katanya wirausaha di bidang kimianya ga jadi gara-gara dia ribet melihat perhitungan keluar masuk duit yang harus dia kalkulasikan. Katanya dia bukan tipe-tipe akuntan. Kebetuln proyeknya mengenai perambahan susu jagung ke biidang usaha. Aku bilang padanya kalau kamu bukan tipe kaya gitu coba kembangin teknologi susu dengan bahan lain, kedele bisa dibuat susu, jagungpun demikian. Terus kesamaan keduanya apa...apa ada hasil tanam lain yang punya kesamaan dengan keduanya...kemungkinan diolah menjadi susu kan cukup besar...tapi dia cuman mengagguk,,maklum saja dia lagi ngejar deadline tugas Pemrograman yang tinggal satu jam lagi...


image :http://1.bp.blogspot.com/_aYTd2CwixfE/S2mfIU6IyKI/AAAAAAAAAHs/RBthf-85nsI/s400/travelers.jpg

Saturday, July 10, 2010

Cowok Gembel dan Wanita Jogja Hilton

Malam minggu nie, anak-anak muda berpasangan bersliweran di depan rumahku. Jadi ingat waktu itu, hahaha.
Aku lupa pastinya kapan, sore sedikit panas, aku bergegas menuju sepeda onthel si mbah yang setia menemaniku keliling Jogja. Janjian ketemu sama cewek kampus sebelah yang kukenal hanya lewat sms, jurusan seni dan menyukai buku,,,"hmmmm,,rasanya aku punya temen sharing ni", begitu pikirku. Lewat sms kita telah berbicara panjang lebar, tentang seni, tentang buku. Tapi ternyata dia tidak seperti yang kubanyangkan pada anak seni kebanyakan. Dari obrolan kami di sms, rasanya aku tahu seperti apa orangnya. Orang seni, tapi kok rasanya ga berseni,,,hheheh. Aku pacu sepedaku menuju gramedia, dengan kaos "Ilegallogging Haram" kesayanganku aku meliuk di jalanan kota. Gile bener-bener serasa artis gue,..Gimana enggak, gue satu-satunya penarik onthel di jalanan ntu(bech kena virus EITS...jangan gue elu yak kong),,,semilir angin yang memburai rambut cepakku membuatku makin serasa binatang pelem yang lagi take...hmmm...kaya di pilm FTV yang lagi marak. Wuizzzzzzz...sepeda semakin melaju kencang. Jam menunjukkan pukul 3 kurang 10, 10 menit lagi dari waktu janjianku sama dia. Sampai di lokasi dengan koordinat 1206:7809 aku berhenti, ku sms dia,...Tilut..tilut begitu bunyi dering smsku (kaya orang jualan donat aja lu).
wah kaget bukan kepalang "sorry yak, gue masih mandi nie...lu udah dmne?"...
alamaaak...hari gini mahasiswa masih ngaret...kapan majunya...wkwkwkwk (kaya lu ga aja dull...dudul). Yaudahlah, akhirnya aku nunggu juga. Kubelokkan sepedaku ke angkringan dekat situ, sambil menikmati 2 bungkus nasi kuching dan es teh seger banget.
Saat kulihat jam tangan kusutku, jarum pendek menodong angka empat..."angkat tangan"..kuangkat mataku...ach terlalu nikmat memang sore hari dengan nasi kuching...kulihat HP tahan bantingku (berkali-kali diBANTING,,,dia NAHAN sakit)...ternyata sms masuk dari si dia..."kita ketemu di gramed aja, aku udah di gramed nie...". Nah lho, kok seenaknya ganti skejul sich....bisa-bisa Messi ke persiba nie. Ku pacu sepedaku sekuat tenaga, aku sedikit kesal karena nasi kucingku sisa 1 biji nasi. Kata pak ustad "1 biji nasi terakhir bisa jadi berkah muridku". tapi tak apalah, imajinasiku tentang cewek itu membuyarkan kealimanku (kayak pernah alim aja). Sampai di Gramed, sepeda langsung ku terjunkan ke lahan parkir.
Oh My Goat, Kambingku beranak 3, lho. Cewek itu modis sekali, kerudung abu-abu yang melingkar di kepalanya sangat menawan, celana jins ketat dan sepatu High Heelsnya menambah kesan modis pada dirinya. Ditambah tas samping ala ibu-ibu arisan makin membuatnya tampak sempurna. Ach...kami bagaikan pangeran kodok dan Ivan Gunawan (cantik khan nie orang?). Kupandang dia dan kamipun berkenalan.
"hai...aku kodok" begitu aku mengenalkan diri
"aku kaktus (bunga, nama samaran)" begitu dia mengenalkan diri.

Tanpa basa-basi, dia mengajakku jalan-jalan. Dikiranya aku pakai motor CBR kali ya,??. Dan kujelaskan kalau aku cuman berkendara sepeda onthel butut tapi seksi itu. Tapi dia mengangguk, dan anggukannya itu,,,aduch...sungguh aku tak tahan. Kuambil sepedaku yang bebas biaya parkir itu, kubonceng dia keliling kota. Kayuhanku terasa ringan kawan, nggak tau apa sebabnya. Padahal sendiri pun terasa berat tadi. Dan kalian tahu apa yang kulihat. Bannya agak kempes...Entah energi apa itu, hukum kekekalan energi sepertinya timpang.

Cowok gembel dengan wanita Jogja Hilton (sodaraan ma teh Paris Hilton), agaknya sebuah pemandangan yang luar biasa indah..
hehehe

Friday, July 9, 2010

si Bagong "The Dynamic Cabinet Acid"

Awalnya ide ini muncul karena kendala praktek proximate yang saya dan teman-teman 7th Analyst alami saat melakukan analisis protein. Dalam analisis protein kami menggunakan metode Kjeldahl, Metode ini merupakan metode yang sederhana untuk penetapan nitrogen total pada asam amino, protein, dan senyawa yang mengandung nitrogen. Sampel didestruksi dengan asam sulfat dan dikatalisis dengan katalisator yang sesuai sehingga akan menghasilkan amonium sulfat. Setelah pembebasan alkali dengan kuat, amonia yang terbentuk disuling uap secara kuantitatif ke dalam larutan penyerap dan ditetapkan secara titrasi.
Berikut saya lampirkan langkah kerja pada analisis kadar protein dengan metode Kjeldahl
  1. Timbang 1 g bahan yang telah dihaluskan, masukkan dalam labu Kjeldahl (kalau kandungan protein tinggi, misal kedelai gunakan bahan kurang dari 1 g).
  2. Kemudian ditambahkan 7,5 g kalium sulfat dan 0,35 g raksa (II) oksida dan 15 ml asam sulfat pekat.
  3. Panaskan semua bahan dalam labu Kjeldahl dalam lemari asam sampai berhenti berasap dan teruskan pemanasan sampai mendidih dan cairan sudah menjadi jernih. Tambahkan pemanasan kurang lebih 30 menit, matikan pemanasan dan biarkan sampai dingin.
  4. Selanjutnya tambahkan 100 ml aquadest dalam labu Kjeldahl yang didinginkan dalam air es dan beberapa lempeng Zn, tambahkan 15 ml larutan kalium sulfat 4% (dalam air) dan akhirnya tambahkan perlahan-lahan larutan natrium hidroksida 50% sebanyak 50 ml yang telah didinginkan dalam lemari es.
  5. Pasanglah labu Kjeldahl dengan segera pada alat destilasi. Panaskan labu Kjeldahl perlahan-lahan sampai dua lapis cairan tercampur, kemudian panaskan dengan cepat sampai mendidih.
  6. Destilasi ditampung dalam Erlenmeyer yang telah diisi dengan larutan baku asam klorida 0,1N sebanyak 50 ml dan indicator merah metil 0,1% b/v (dalam etanol 95%) sebanyak 5 tetes, ujung pipa kaca destilator dipastikan masuk ke dalam larutan asam klorida 0,1N.
  7. Proses destilasi selesai jika destilat yang ditampung lebih kurang 75 ml. Sisa larutan asam klorida 0,1N yang tidak bereaksi dengan destilat dititrasi dengan larutan baku natrium hidroksida 0,1N. Titik akhir titrasi tercapai jika terjadi perubahan warna larutan dari merah menjadi kuning. Lakukan titrasi blanko.
Kadar Protein
Kadar protein dihitung dengan persamaan berikut :
Keterangan :
Fk : faktor koreksi
Fk N : 16
Proses Destruksi

Pada proses destruksi, sampel yang mengandung senyawaan N akan di pecah ikatannya dengan adanya penambahan asam sulfat dan katalis selen, sehingga akan membentuk senyawa Ammonium sulfat serta gas-gas seperti karbondioksida, belerang dioksida, dll. Nah, belerang dioksida ini adalah gas yang sangat beracun (sangat cocok untuk mengusir semua penghuni kamar, termasuk nyamuk, kecoa, bahkan ibu-ibu dan bapak-bapak yang membaca ini). Oleh karena itu, proses destruksi ini haruslah dilakukan dalam lemari asam (cabinet acid). Tetapi, berhubung cebinet acid di laboratorium waktu itu sedang rusak dan terlalu berbahaya kalau dilakukan di luar ruangan tanpa ada handling khusus, maka muncullah ide ini. Membuat Cabinet acid yang bisa dipindah-pindah sesuai kebutuhan.
Jadilah Dynamic Cabinet Acid, saya menamainya "Bagong". Karena memang bentuknya seperti salah satu tokoh pewayangan, yaitu Bagong. Yang terkenal gemuk dan tambun.
Cara membuatnya sangat mudah.
Siapkan gentong plastik, corong plastik, baskom, cooling fan, semen putih dan juga selang.
langkah kerja:
  1. modifikasi gentong sesuai gambar si Bagong disamping
  2. oleskan semen putih ke seluruh dinding gentong. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari panas gas yang akan merusak plastik.
  3. lubangi bagian atasnya untuk memasang cooling fan
  4. pasang cooling fan pada posisi terbalik (udara menghembus ke atas)
  5. pasang baskom pada posisi terbalik (di dalam gentong, dibawah cooling fan). Tujuannya agar asap bisa fokus mengarah ke cooling fan dan juga agar power angin yang dihasilkan oleh cooling fan lebih besar
  6. pasang corong dengan posisi moncong di atas
  7. pasang selang untuk mengalirkan gas ke udara.
si Bagong

Jadilah si Bagong yang siap dipakai sebagai alternatif.

Semoga muncul makhluk-makhluk lain dari makhluk ALLAH ini.
Salam Benzene untuk semua!!!

Referensi
Prosedur :http://analiskesehatan-pontianak.blogspot.com/2010/04/analisa-protein.html
Destruksi image :http://www.tutorvista.com/content/chemistry/chemistry-iii/organic-compounds/quantitative-analysis.php

Persembahan Terakhir saat ku mulai layu

Kumulai perjalanan itu dengan menengadah, memohon perlindungan dan kejelian atas keindahan alam yang akan di sajikan sebentar lagi. Sebuah perjalanan yang sangat biasa bagi orang di sana. Tapi teramat sangat istimewa bagi diri kolotku ini, sebuah perjalanan imajinasi. Pemunculan kembali sebuah naluri proporsional yang sangat signifikan bagi masa depanku. Naluri yang akan membawaku menjelajahi keindahan sains dan kesastraan sebuah karya ilmiah. Naluri ini adalah insting yang akan kembali menggugahku dalam menentukan sebuah pilihan secara matematis, logic dan akurat.
Kulangkahkan kaki, diiringi semilir ilalang yang tertiup angin pagi itu aku mulai membuka tameng-tameng yang telah mengeraskan pikiranku selama ini dengan hati yang memandang tajam setiap pepohonan yang bergerak kesana kemari. Menapaki langkah demi langkah jalan setapak yang mulai tampak rimbun, lebih rimbun dibanding saat pertama kali aku melewatinya dulu. Dulu, tujuanku kesini adalah mengembangkan pemikiran ku yang masih hijau, membentuk pola pikir yang obyektif. Tapi semua itu perlahan telah pupus. Makanya, aku mulai mengumpulkan kembali ceceran-ceceran yang telah terberai itu. Sayatan rumput duri, goresan batu kali tak terasa sedikitpun, seluruh tubuhku seolah hanya ada pada pandanganku yang sekarang sedang melihat takjub pada originalitas ciptaan sang Maha…,
Wanginya alam ini takkan pernah kalian temukan di kotamu, alunan music alam ini takkan pernah kalian temukan di panggung manapun. Fantastic…
Saat kalian mendengar percikan air di ujung sana. Akan kalian ketahui bahwa di sanalah kumpulan air tengah terjun bebas menghempas sesamanya, menyusuri jalan sepanjang muara laut yang berkelok-kelok.
Ketika kau mencoba untuk menghalanginya, penatmu akan terikut, kesombonganmu akan mengkerut dan ketakutanmu akan teringsut entah kemana.
Disitulah semuanya seolah akan terasa kembali pada hakikatnya.



Saat kalian mulai berfantasi dalam imajinasi, nikmatilah kegemerlapan celah sempit di alam ini. Saat kalian bingung cara berfantasi dalam imajinasi, mulailah dari alam. “Kenapa benda bisa jatuh?”, karena seperti itulah Newton memulai. “kenapa burung bisa terbang?”, Karena seperti itulah Wright bersaudara mulai berkarya. Sesungguhnya alam ini mengandung banyak peluang, yang akan dapat kalian temukan dengan mulai berfantasi dalam imajinasi.

Segmentasi yang terjadi pada setiap hidup manusia memang seperti ini. Fluktuasi seolah wajib terjadi untuk memperoleh kelinieran. Nah, kelinieran itulah yang sekarang menghantuiku, menakutiku dengan keghaibannya. Kelinieran itu memang tak serumit persamaannya. Tapi ketidakmatematisannya itulah yang membuatnya tak tertelusur.