Sunday, July 18, 2010

Kawanku yang hebat

Saat dia berjalan, dunia akan tampak sayu dari keonaran, keserakahan, ketamakan. Tapi, sungguh tak pernah kulihat hal semacam ini Teman. Originalitas ilmu pengetahuan takkan tampak begitu saja, di sekeliling jalan yang dia lewati seolah ada begitu banyak malaikat bersayap putih, menyibakkan setiap semilir angin dari bahan nan lembut dan halus itu. Menerbangkan bulu-bulu pengetahuan dari berbagai macam disiplin ilmu, masuk dengan sangat perlahan dan sangat sopan terpatri pada otak kirinya. Tak mau kalah, hewan dan tumbuhan disekitarnya pun melemparkan semua rahasia alam tentang diri mereka, berharap agar dapat di tangkap oleh jemari kegeniusannya, dan dengan material pikiran yang kalau kau mau tahu, “ini tak dimiliki oleh siapapun Kawan”, perlahan akan dilumatnya menjadi “statement maha dewi”. Tak juga indah, tapi hebat luar biasa.
Ketika differensial dan trigonometri berbelit-belit di sekujur pembuluh otakku bak susunan molekul dalam polimer. Dia, menghubungkannya dengan sangat manusiawi, meniti sel demi sel angka yang tercecer menuju satu muara transisi, “mudah”. Poin yang amat sangat sukar untuk kucapai hingga saat ini.
Dari kantung matanya sangat tercermin akan pekatnya huruf-huruf yang berjejalan masuk ke dalam fantasi logikanya. Entah berapa buku yang telah ia lahap untuk memenuhi hampa dalam otaknya dan entah berapa galon data statistik yang telah ia minum untuk menghanguskan dahaga kasus-kasusnya.
Dia bagaikan gondola di Venesia, pyramid di Mesir dan Asmat di Papua. Dan kau tahu yang kurasakan “ilmu takkan terasa indah tanpa kehadirannya di antara kami”.
Satu hal yang akan aku tancapkan dalam-dalam pada sanubariku. Bahwa tak pernah sedikitpun dia mengucap “itu sih semudah membalikkan tangan” pada semua orang. Padahal untuk mengucap “itu sih semudah membuat titik” pun dia sangat pantas. Apalagi kemampuannya untuk bertransformasi diri sangatlah patut di teladani. Dari seorang dirinya yang hanya perempuan tak berjilbab berkecerdasan tingkat tinggi, ia menyulap dirinya menjadi seorang muslimah yang mempunyai kombinasi apik antara kontrol kebhatinan dan intelektualitas umum, sehingga diperoleh sebuah kharisma pemimpin. Dan terbukti dia ditunjuk untuk mengorganisir sebuah forum kerohanian. Dan hal itu hanya ditempuh dalam tempo kurang lebih 2 tahun saja. Sebuah pencapaian yang tidak awam, sekali lagi, sebuah transformasi diri yang luar biasa.
Sekarang apakah kalian ingin tahu siapa dia Saudaraku?....
Dia memiliki sebuah nama yang sangat singkat, sungguh jauh dari kapasitasnya. Tapi aku punya tafsir tersendiri untuk namanya. Yach..cukup aku sajalah yang tahu. Tapi janganlah kamu mengacuhkan namanya sebelum kamu melihat manusia ini.
Dialah MINARTI

No comments: