Friday, July 9, 2010

si Bagong "The Dynamic Cabinet Acid"

Awalnya ide ini muncul karena kendala praktek proximate yang saya dan teman-teman 7th Analyst alami saat melakukan analisis protein. Dalam analisis protein kami menggunakan metode Kjeldahl, Metode ini merupakan metode yang sederhana untuk penetapan nitrogen total pada asam amino, protein, dan senyawa yang mengandung nitrogen. Sampel didestruksi dengan asam sulfat dan dikatalisis dengan katalisator yang sesuai sehingga akan menghasilkan amonium sulfat. Setelah pembebasan alkali dengan kuat, amonia yang terbentuk disuling uap secara kuantitatif ke dalam larutan penyerap dan ditetapkan secara titrasi.
Berikut saya lampirkan langkah kerja pada analisis kadar protein dengan metode Kjeldahl
  1. Timbang 1 g bahan yang telah dihaluskan, masukkan dalam labu Kjeldahl (kalau kandungan protein tinggi, misal kedelai gunakan bahan kurang dari 1 g).
  2. Kemudian ditambahkan 7,5 g kalium sulfat dan 0,35 g raksa (II) oksida dan 15 ml asam sulfat pekat.
  3. Panaskan semua bahan dalam labu Kjeldahl dalam lemari asam sampai berhenti berasap dan teruskan pemanasan sampai mendidih dan cairan sudah menjadi jernih. Tambahkan pemanasan kurang lebih 30 menit, matikan pemanasan dan biarkan sampai dingin.
  4. Selanjutnya tambahkan 100 ml aquadest dalam labu Kjeldahl yang didinginkan dalam air es dan beberapa lempeng Zn, tambahkan 15 ml larutan kalium sulfat 4% (dalam air) dan akhirnya tambahkan perlahan-lahan larutan natrium hidroksida 50% sebanyak 50 ml yang telah didinginkan dalam lemari es.
  5. Pasanglah labu Kjeldahl dengan segera pada alat destilasi. Panaskan labu Kjeldahl perlahan-lahan sampai dua lapis cairan tercampur, kemudian panaskan dengan cepat sampai mendidih.
  6. Destilasi ditampung dalam Erlenmeyer yang telah diisi dengan larutan baku asam klorida 0,1N sebanyak 50 ml dan indicator merah metil 0,1% b/v (dalam etanol 95%) sebanyak 5 tetes, ujung pipa kaca destilator dipastikan masuk ke dalam larutan asam klorida 0,1N.
  7. Proses destilasi selesai jika destilat yang ditampung lebih kurang 75 ml. Sisa larutan asam klorida 0,1N yang tidak bereaksi dengan destilat dititrasi dengan larutan baku natrium hidroksida 0,1N. Titik akhir titrasi tercapai jika terjadi perubahan warna larutan dari merah menjadi kuning. Lakukan titrasi blanko.
Kadar Protein
Kadar protein dihitung dengan persamaan berikut :
Keterangan :
Fk : faktor koreksi
Fk N : 16
Proses Destruksi

Pada proses destruksi, sampel yang mengandung senyawaan N akan di pecah ikatannya dengan adanya penambahan asam sulfat dan katalis selen, sehingga akan membentuk senyawa Ammonium sulfat serta gas-gas seperti karbondioksida, belerang dioksida, dll. Nah, belerang dioksida ini adalah gas yang sangat beracun (sangat cocok untuk mengusir semua penghuni kamar, termasuk nyamuk, kecoa, bahkan ibu-ibu dan bapak-bapak yang membaca ini). Oleh karena itu, proses destruksi ini haruslah dilakukan dalam lemari asam (cabinet acid). Tetapi, berhubung cebinet acid di laboratorium waktu itu sedang rusak dan terlalu berbahaya kalau dilakukan di luar ruangan tanpa ada handling khusus, maka muncullah ide ini. Membuat Cabinet acid yang bisa dipindah-pindah sesuai kebutuhan.
Jadilah Dynamic Cabinet Acid, saya menamainya "Bagong". Karena memang bentuknya seperti salah satu tokoh pewayangan, yaitu Bagong. Yang terkenal gemuk dan tambun.
Cara membuatnya sangat mudah.
Siapkan gentong plastik, corong plastik, baskom, cooling fan, semen putih dan juga selang.
langkah kerja:
  1. modifikasi gentong sesuai gambar si Bagong disamping
  2. oleskan semen putih ke seluruh dinding gentong. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari panas gas yang akan merusak plastik.
  3. lubangi bagian atasnya untuk memasang cooling fan
  4. pasang cooling fan pada posisi terbalik (udara menghembus ke atas)
  5. pasang baskom pada posisi terbalik (di dalam gentong, dibawah cooling fan). Tujuannya agar asap bisa fokus mengarah ke cooling fan dan juga agar power angin yang dihasilkan oleh cooling fan lebih besar
  6. pasang corong dengan posisi moncong di atas
  7. pasang selang untuk mengalirkan gas ke udara.
si Bagong

Jadilah si Bagong yang siap dipakai sebagai alternatif.

Semoga muncul makhluk-makhluk lain dari makhluk ALLAH ini.
Salam Benzene untuk semua!!!

Referensi
Prosedur :http://analiskesehatan-pontianak.blogspot.com/2010/04/analisa-protein.html
Destruksi image :http://www.tutorvista.com/content/chemistry/chemistry-iii/organic-compounds/quantitative-analysis.php

1 comment:

diLLa.cwty said...

q bru tw klw namanya bagong...haha...
wktu tch selangnya kurang panjang a...jd rda susah d taro k atas,,,,jd msih kehirupkehirup dikit lah...
q jg pngen bza menghasilkan sesuatu...bukn cuma hal yg ikut2an or sesuatu yang wah jg...tp knpa daya khayalq ga oprnah berkembang ya????munculin ideide kreatif aja susah bngt....