Thursday, November 8, 2012

Eksotisme Matalurgi Al-Qur’an

“Berilah aku potongan-potongan besi!, Hingga kedua (potongan) besi itu telah (terpasang) sama rata dengan kedua (puncak) gunung itu, dia (Zulkarnain) berkata, “Tiuplah (api itu)!” ketika (besi) itu sudah menjadi (merah seperti) api, dia pun berkata, “berilah aku tembaga (yang mendidih) agar ku tuangkan ke atasnya (besi panas itu)” (QS. Al-Kahf (18) : 96)

           Atom-atom besi mulai menyiapkan barisan, membuka tangan-tangannya. Pasukan ini sadar akan kedatangan tamu agung sekaligus sahabat baiknya. Gerombolan tembaga datang, perawakannya memang terlihat lebih berisi.
Sekali lagi Al-Qur’an kembali menghantarkan kita pada sebuah fenomena sains, sebagaimana Al-Qur’an telah menghantarkan umat muslim melalui kompleksitas dan juga pluralitas kehidupan dunia dalam menggapai ridho-Nya. Sains, social, filsafat, ekonomi, militer, dan banyak bidang lainnya telah difasilitasi oleh Al-Qur’an, maka tidak salah kita sebut Al-Qur’an sebagai kitab multidisipliner.
Sebuah teknik metalurgi telah diperkenalkan Al-qur’an. Menuangkan tembaga panas di atas besi panas untuk membentuk sebuah campuran kuat yang bahkan disebutkan tidak bisa dilubangi (QS 18 :97). Sebuah pertanyaan kemudian muncul, “kenapa tembaga dituang di atas besi, bukan sebaliknya”. Inilah Al-Qur’an, ia menggapit pikiran-pikiran para pecinta sains, melibatkannya dalam multidimensionalisme objek.
Yang kemudian tebesit secara sederhana adalah densitas dari kedua logam tersebut. Besi memiliki densitas 6.98 gr/cm3 (pada titik leburnya), sedangkan tembaga berdensitas 8,02 gr/cm3 (pada titik leburnya). Kalau dianalogikan dengan minyak dan air dimana ketika minyak (densitas : 0.8-0.9 gr/cm3) dituang diatas air (densitas : 1 gr/cm3) maka minyak hanya akan berada diatas air. Tidak ada upaya menerobos sela air. Tetapi ketika dilakukan sebaliknya, air yang dituang di atas minyak, maka air akan menerobos, melewati bagian atas hingga bawah minyak, meskipun tidak terjadi pencampuran (factor kepolaran kedua zat). Tetapi ada upaya air menerobos sela minyak disepanjang bagian.
Menjawab pertanyaan diatas, jika besi di tuang ke atas tembaga, maka besar kemungkinan besi hanya akan bercampur dengan sedikit dari bagian atas tembaga. Tetapi jika sebaliknya, tembaga yang dituang ke atas besi akan menerobos ke seluruh bagian besi sehingga dicapai sebuah homogensi pada campuran tersebut. Homogensi itulah yang kemudian meningkatkan kekuatan dari aliansi kedua logam tersebut.
            Akhirnya mereka bersuka cita, membaur, saling merengkuh ikatan.
Syaikh Jauhari Thantawi mengatakan dalam tafsirnya, Al-Jawahir, bahwa terdapat 750 ayat kauniah, ayat-ayat tentang alam semesta, dan hanya sekitar 150 ayat fiqih. Ini menjadi ladang luas bagi para pecinta ilmu alam untuk kembali menggali, memikirkan, memberdayakan oleh pikirnya untuk mengungkap bahwa Al-Qur’an menyimpan semua fenomena jagad raya yang insyaAlloh akan semakin menyimpul kuat iman kita padaNya, Sang Maha Penguasa Jagad Raya.

“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, (yaitu) orang-orang yang mengingat Alloh sambil berdiri, duduk atau berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), “ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Mahasuci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka” (QS Al-Imran (3) : 190-191)