Monday, December 13, 2010

the Second Jogja Hilton

Gue baru saja bertemu kembali dengan jogja hilton gue. Bukan orang yang sama tapi perjalanan dan momen yang hampir sama. momen bego, tapi siapa yang mau ngeformat memori ini. Momen yang buat orang jadul dan ketinggalan jaman kayak gue adalah sangat berharga. Belum tentu dikampung gue bisa seperti ini. Di kampung, gua bukan seorang pangeran desa, lebah desa, playboy desa atau apalah sebutannya buat orang yang sebanding dengan bunga desa. Di kampung gua hanyalah kutu desa (suka dicari'n orang sekampung karena bikin gemezz), setan desa (kaya benda ghaib, gua sering dicari'n cwe2 sekampung. tapi gak pernah nemu) atau apalah sebutannya.
Balik lagi ke cerita, seperti biasa gua selalu ke gramed kalau lagi suntuk plus kepanasan. Kost kelas ekonomi gue memaksa gue buat cari tempat ngadem gratisan. Mau ke ATM ntar disangka bos mafia, ,mau dibawah pohon beringin yang gedee ntar disangka penunggu wangsit, atau mau nebeng ke ibu kost,,hmmm...listrik kosan belum gue bayar 3 bulan cing. Alhasil gramed jadi tempat ngadem paling yahut, gue dapet bnyak fasilitas disini, toilet gratis, parkir gratis kalau gue bawa si nini (sepeda tua gue.red), eyes treatment alias cuci mata gratis, baca buku gratis, dan gratis-gratis yang laen dech. Gue seperti nemu'n aura cemerlang kalau lagi deket-deket ma pengunjung gramed. aura orang yang sedang haus pengetahuan, seperti sedang meronta ditengah padang kebodohan. gue senang melihat mereka berbicara kecil sembari megang buku ditangan. Apalagi kalau ada cewek kuning langsat berada di sekitaran rak "hobi" ikan. mendadak gue merasa seperti seorang konsultant perikanan. saat cewek rambut lurus berkilau itu mendekati rak "masakan", gue seperti ingin memperkenalkan diri sebagai sahabat dekat farah quinn. Saat wanita berkrudung hijau dan bergamis serasi itu mendekati rak "religi", ingin sekali gue pamerin peci pak haji gue dan sorban hitam bokap gue. Ach...semuanya serba indah kalau digramed..mungkin inilah barokah ikhtiar para penulis itu, "berjuang demi pengetahuan". Pernah sesekali gue iseng memasukkan nama gue di mesin pencari di dekat kasir, berharap ada buku yang masuk list dengan pengarang "m. khoirur roziqin"..tapi hmm....semua hanya harapan kosong. Tapi semoga suatu saat pencarian gue hari itu gak sia-sia.
Gue ajak cewek jogja hilton keliling ke rak-rak buku, kami sedikit membahas kesenangan buku kami masing-masing. Ritual awal gue sebelum penobatan sebagai wanita jogja hilton kawan..hehe
gue ajak dia keluar menikmati udara dengan si nini. Gue gak mau menodai gramed dengan momen ini. sekedar muter-muter sudah cukup buat gue menobatkan dia sebagai wanita jogja hilton. Penampilannya memang biasa, tapi pemikiran dan gaya bahasanya yang istimewa. Setelan kerudung abu-abu sudah cukup buatku.
Gue cuman berusaha biar si nini ada temennya kawan..hehee