Monday, August 9, 2010

Cowok Tambal ban dan Bidadari Tangan Catwalk

Panas-panas gini gue harus ke supplier buku gue, ada orderan buku dari pelanggan. Maklum kawan, gue harus memperbaiki masa depan. Setelah kejadian tempo itu di kandang pengap peramal, saat peramal itu bilang "masa depanmu suram sesuram wajahmu anakku (jijay dech gue punya emak kyak lu)" aku mulai menkotakkan tekadku. Aku inget betul kata pak ustadz "Tuhan bilang ama kita, innalloha la yughoiyyiru maa biqoumin khatta yughoiyyiru maa bi anfusihim", entah pak ustadz bilang apa waktu itu, beliau terdengar seperti mendalang. Gue acuh, tapi kata mang usang, pedagang siomay di kampungku, "terjemahannya gini ndul, kalau lu pengen makan siomay, lu gak bakalan bisa makan siomay kalau lu gak beli. Gitu ndul". Demi mendapat cap murid berbakti dan sholeh gue akhirnya nurutin perkataan pak ustadz dengan beli tu siomay.
Akhirnya gue putusin buat jalanin nie kerjaan. Jadi pramusaji bagi para predator buku. hehe. Gue jadi ngerasa seperti peternak buaya yang harus ngasih makan jagung tiap hari ke buaya
(x:kok jagung ndul?. Gue:lha buaya makannya ap?. x:daging ayam. gue:lha ayam makannya ap?. x:jagung. gue: yauda......hmmm...sebuah rantai makanan yang ilmiah khan kawan). Yach beginilah kawan. Selain jadi pramusaji, untuk mengisi waktu luangku kalau lagi ga sibuk jalan-jalan aku biasanya kuliah, pergi ke kampus, ngerjain tugas, dll. Sebuah rutinitas yang harus dijalani kalau mau berbakti sama Tony Wheller kawan.
Kukenakan tas ransel kesayanganku, kukayuh si Oncom (onthel dot com) menyusuri jalanan fatamorgana. Peluh keringat ga gue hiraukan. Apalagi yang sedang gue pandang waktu itu kawan. Sesosok wanita berkerudung biru. Melihat punggungnya aja gue udah grogi, gemeteran kawan. Inikah sosok bidadari buatku Tuhan?. inikah yang dinamakan chemistry bond?. Gue lihat dia berjalan bersama sepeda motor 'aduhai' kawan. Baik benar wanita ini, dia juga merasakan betapa capeknya tu sepeda motor harus mengantar majikannya kesana kemari. Sampai-sampai cewek itu rela menemaninya jalan, menuntunnya saat si motor kelelahan. Beginilah seharusnya kawan. "motor juga kendaraan gitu loch," sebagai manusia kita harus mempunyai rasa perikekendaraanan.
Aku semakin dekat, aku melewatinya, ku tengokkan wajahku kekiri, gue gak ingin melewatkan moment bersejarah ini, melihat bidadari. Akhirnya gue lihat wajahnya.

hwaaa???dia seperti tidak menikmati jalan-jalannya dengan tunggangannya itu. Wajahnya lebih mirip bidadari yang sedang luluran keringat. Sebagai hasil mutasi gen dari Detektif Conan, gue langsung menyelidiki apa yang terjadi. Dengan bekal beberapa barang bukti dan sedikit analisis bahwa keringat increased with banyaknya molekul udara yang di bebaskan oleh keserakahan ban. Aku berhenti untuk menyambut bidadariku. Naluriku tak tega melihat dirinya berpeluh keringat, ingin rasanya jiwa wirausahaku ku telurkan. Membuka kios tambal ban tepat di samping sang bidadari. Dan saat aku menjadi wirausahawan tambal ban yang sukses, akan kuceritakan pada Pak Rhenald Kasali. "Saya terinspirasi dari Istri saya pak!". What? ISTRI?, kenapa bisa sejauh ini. Aku terbangun dengan guyuran panas matahari.
Aku berhenti dan kutawarkan bantuan. Wajahnya yang merah sayu, ah,,,takkan ku lupa itu. Kukenalkan namaku dan kujabat tangannya. Aduhai lembutnya kawan. Catherine wilson bisa jatuh kalau catwalknya nie tangan. Aku jadi ngerasa cemburu sama si motor. Dielus dan digandeng tiap saat. Saat kunikmati keindahan itu, sangat kunikmati kawan. Tiba-tiba lelaki berwajah kilap berhenti didepanku, wajahnya tak kalah ganteng dengan Ari wibowo, putih bersih. Aku ngerasa risih sama orang ini. Ratingku bisa turun gara-gara dia.

"Kamu gak papa yank?"begitu kata pertama keluar dari mulutnya. Gila bener nie orang. Baru nongol udah panggil 'yank'.
"gak papa kok yank, cuman bocor az bannya"sahut sang bidadariku. Hembfttttt....aku terdiam, ada apa gerangan.
"makasih mas sudah nawarin bantuan, tapi sudah ada suami saya. sekali lagi makasih ya"begitu timpal sang bidadariku kepadaku.
"iya mbak gak papa, saya duluan ya!"aku mereply

S.U.A.M.I...lima huruf yang akan kumasukkan kedalam sanubari ku satu persatu. lima kata yang akan kusimpan rapat-rapat ke dalam memoriku. Takkan ku buka sampai saatnya tiba, sampai saat sanubariku siap mengeluarkan dan memoriku tak kuat menyimpannya lagi.
Akan kusisipkan lima kata itu ke dalam namaku kelak.
Suami, menggelapkan bayangan hitamku. Memupus impianku menjadi pengusaha tambal ban sukses. Aku jadi malu sama Pak Rhenald Kasali.

No comments: