Wednesday, May 2, 2012

Bukan kuasa kami

Pernahkan angin merasa, bahwa hembusannya sering kali membuat perut mereka mendengung. Padahal bunga-bunga nan indah di padang sana selalu terkesiap, menyiapkan paket-paket benang sarinya tatkala pasukan angin beranjak datang.

Pernahkah air bah merasa, bahwa terjangannya membuat pipi-pipi lembut mereka terguyur air mata. Padahal hati sahabat-sahabat nun jauh disana selalu bersiaga, melangkahkan kaki dan menggerakkan tangan berikut dengan suara lantang mengumandangkan kepedulian pada hati-hati yang lain. 

Pernahkah salju merasa, bahwa aktifitasnya kerap kali merepotkan organisme-organisme di dekatnya. Padahal penghuni belahan tengah selalu berjaga-jaga, menyediakan kamar tidur dan pantai-pantai mereka untuk saudara utara dan selatannya.

Tiba-tiba, bulu-bulu tanganku bergemerisik.
Aku        : Angin, dirimukah itu?
Angin     : Iya Sahabat, aku membawa pesan untuk kesahmu dariku, Air bah dan si Salju.
Aku        : Pesan apakah gerangan, hingga membuatmu singgah dari kelanamu?
Angin      : Wahai Sahabat, sungguh aku tak punya kuasa sedikitpun. 
                Sesungguhnya semua itu adalah kehendak Tuhan

No comments: