Friday, October 26, 2012

Maemunah (1)



Duhai rasa, yang kerap menolak Maemunahku, yang sering tak mengijinkanku sekedar mengkhayal dia.  Aku ingin kamu mengelabu, sejenak saja. Aku ingin kamu berdusta, kali ini saja.


Katakanlah!,

tentang gelisahku yang semakin menyana, tentang harapku yang semakin menganga.
Kamu tahu, bahwa takbir-takbir itu telah menguliti selaput-selaput nurani, bahwa malam ini sungguh aku tak boleh menggelisahkan apa-apa lagi.

No comments: