Bolehkah ku marah, pada senja yang kembali
terulang, pada hari yang akan beranjak untuk yang kesekian. Seperti halnya
untuk kesekian kali aku menggerutu pada kilometer yang begitu jauh. Aku terlalu
tak bernyali untuk menempatkan jarak pada jalan. Jarak itu begitu jelas,
sedangkan keraguan begitu mengekor jalan.
Terkadang, aku suka berharap bertemu Einstein, ku ingin bilang.
"Tak bisa kah kamu merelatifkan jarak saja". Supaya tak ada lagi rindu yang menggebu, supaya tak ada lagi rindu yang harus didaur ulang karena berserak dimana saja.
Senja suda semakin menuju jam tujuh, seperti halnya rinduku yang semakin tak peduli waktu.
Terkadang, aku suka berharap bertemu Einstein, ku ingin bilang.
"Tak bisa kah kamu merelatifkan jarak saja". Supaya tak ada lagi rindu yang menggebu, supaya tak ada lagi rindu yang harus didaur ulang karena berserak dimana saja.
Senja suda semakin menuju jam tujuh, seperti halnya rinduku yang semakin tak peduli waktu.
No comments:
Post a Comment