Sunday, April 22, 2012

Selamat Hari Bumi Sahabat

        Alloh telah menciptakan alam dan seisinya sebagai suatu karunia yang agung nan cantik. Maka Dia pula yang memberikan ketentuan yang indah dan peraturan yang tepat untuk memelihara dan merawatnya. Islam diturunkan salah satunya dengan tujuan tersebut, membawa rahmat bagi seluruh alam, membawa aturan atas kesinambungan dan kesetimbangan alam. (al-anbiya’:107)

        Indonesia dikenal sebagai salah satu megadiversity country, yaitu Negara yang mempunyai keanekaragaman hayati yang sangat besar. Hal tersebut menjadi sebuah tanggung jawab yang sangat besar kepada masyarakat Indonesia dalam menjaga kesetimbangan ekosistem lingkungan agar keanekaragaman tersebut tetap terjaga dan terpelihara. Tetapi sebenarnya bukan hal yang susah ketika kita ketahui bahwa alloh telah mengatur semuanya dalam ayat-ayatNya. Apalagi Indonesia merupakan Negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia. Sebuah korelasi yang sangat ideal. Tinggal bagaimana mensinergikan antara kedua, memaksimalkan perannya masing-masing.
Sehingga marilah kita kembali menghayati esensi dari penciptaan bumi ini, bagaimana alloh telah memberikan berbagai macam fasilitas terbaik bagi penghuni bumi. DiciptakanNya samudra membentang dengan berbagai macam kekayaan di dalamnya, dibuatNya gunung-gunung sebagai pancang atas tanah-tanah yang dipijak. Kemudian diperindahNya bumi ini dengan angin-angin yang berhembus, awan-awan yang menyimpan hujan, hewan dan tumbuhan sebagai teman hidup manusia. Setelah selesai, kemudian Alloh memberikan sebuah amanah kepada manusia, surat al-a’rof:56
“dan janganlah kalian membuat kerusakan di atas muka bumi setelah Alloh memperbaikinya

          Tetapi apakah kita sudah menjalankan amanah ini dengan benar?. Amanah yang telah diberikan oleh Alloh kepada kholifah bagi bumi ini. Dan sepertinya yang terjadi adalah sebaliknya, kerusakan banyak timbul di hutan-hutan di Indonesia, kelangkaan habitat berbagai macam binatang, dll. Seolah ada sebuah ketidakpedulian terhadap sahabat-sahabat yang sengaja diciptakan Alloh untuk menemaninya. Haruskah kita berkaca pada mereka?. Pada hewan yang senantiasa menyantap makan siang sebagaimana mestinya, pada tumbuhan yang dengan ikhlas menghidangkan tubuhnya dinikmati oleh sahabat binatangnya dengan bismillah. Mereka semua mengambil tanpa lupa memberi, diambilnya madu yang manis oleh lebah-lebah madu dari bunga-bunga mekar nan elok, kemudian dia bawakan serbuk sarinya sebagai hadiah untuk kepala putik bunga-bunga elok lainnya. Dia mencomblangi, tak seperti kita yang kerap kali mencurangi. Kita lihat bagaimana tumbuhan-tumbuah berbuah mengambil kotoran-kotoran monyet untuk dijadikannya sebagai nutrisi tumbuh kembangnya, kemudian ia berikan buah yang ranum untuk dinikmati monyet-monyet nakal itu. Mereka mengambil sebanyak mereka memberi. Begitulah sunnatulloh.

           Lalu kepada siapa lagi lebah-lebah itu berharap madu ketika bunga-bunga telah bersemayam di meja-meja kantor, dan harus berharap nutrisi kepada siapa lagi tumbuhan-tumbuhan itu ketika monyet-monyet itu sudah banyak yang dikandangkan. Mereka sudah menjerit, merintih dan menangis. Tetapi apakah dengan duduk manis, minum kopi di pagi hari sambil membaca berita tentang illegal logging dan global warming sudah cukup bagi kita untuk berbagi rasa dengan mereka?. Mendengar jeritan, rintihan dan tangisan mereka hanya bisa dilakukan dengan mencumbu mereka. Alloh telah menciptakan sungai untuk di telusuri kekayaannya, menciptakan gunung-gunung untuk dapat kita dengar tasbihnya, kemudian bertasbih bersama dengan apa yang menjadikan elok gunung-gunung itu saat kita mendakinya.

           Tadabbur dan tafakkur alam adalah sarana bertaqorrub ilalloh, dengan bercengkerama bersama sahabat-sahabat makhluk kita, bersenda gurau bersama sahabat-sahabat yang tidak pernah berhenti bertasbih, meskipun dengan tangis akibat ulah sahabat-sahabatnya yang tidak tahu diri.

Selamat Hari Bumi sahabat.

Maha Suci Alloh.


foto disini

1 comment:

Syalum said...

Like this .. ^_^