Monday, November 5, 2018

Alamat Penciptaan


Suatu ketika, dalam kesyahduan semut dan gulanya, tiba-tiba lubukku berdehem, katanya 

"untuk apa kamu diciptakan?",

pertanyaan sepele pikirku, sejak masih madrasah pun aku sudah tau.

"untuk beribadah padaNya tentu", jawabku ringan, seringan Tuhan menciptakanku tempo itu.

Lantas dia berdehem lagi,
"masih ingat juga kamu bacaan itu"
"tidakkah kamu punya bacaan sendiri di dalam dirimu?", tambahnya, pertanda jawabanku tidak mencukupkannya.

"supaya menjadi khalifah di muka bumi", jawabku cepat, seolah tak ingin diremehkan.

"sudah berapa lamu kamu mengingat jawaban itu?", belum ada pertanda baik.
Kulirik semut itu, dia hanya melengos lalu berlalu begitu saja, gula yang dibawanya pun tak kalah sinis kala melihatku.

Ia masih diam, perlahan kabur, seperti hendak menghilang. Kemudian ia berbisik pelan

"bagaimana kamu bisa tau romantisnya diciptakan Tuhan dan menjadi manusia tanpa menjadi manusia?".

Pertanyaan sulit

No comments: