Sunday, June 17, 2012

Mimpi Sang Bunga Tidur


Aku bermimpi ke Jerman, bertemu dengan seorang wanita yang bersedia menemaniku mengenal negeri Der Panzer itu. Wajahnya ayu, berambut panjang, cukup tinggi untuk ukuran seorang Indonesian. Yang kuingat adalah ia membawaku ke sebuah gedung, tidak terlalu tinggi, berlantai kayu, disepanjang dinding ku lihat lemari-lemari tertempel dengan ribuan buku. Ya, disepanjang tangga ke lantai yang kutuju hanya ada jajaran buku. Inikah Jerman. Negeri yang banyak melahirkan ilmuwan-ilmuwan revolusioner, negeri yang banyak menemukan teknologi-teknologi tak terkira. 

Di ruangan itu ternyata si Gadis sedang mengikuti kursus bahasa Jerman. Sang pengajar adalah seorang Ibu tua yang ramah. Tinggi kurus dengan wajah tegas khas Jerman. Si gadis berada paling belakang. Aku terpesona, cara dia berucap lucu. Sambil menunggu dia keluar, kusempatkan berjalan-jalan melihat kota. Rapi memang, teratur dan artistik. Ini seperti nyata, sayang memang hanya sekedar mimpi.

Ini bukan tentang mimpi setinggi langit, ini bukan tentang Sang Pemimpi. Karena ini tentang mimpi Si Bunga Tidur. Ini memang hanya mimpi yang tak pernah kubayangkan sebelumnya. Aku baru saja bermimpi. Tapi

“Bolehkah mimpi itu kumimpikan setinggi langit?”
 

No comments: