Sunday, July 22, 2012

Keluarga Kita


Aku bilang “keluarga kita”

Ambiguitas itu memang sengaja kulontar padamu.

Sekarang, kamu pahami keluarga kita sebagai keluargamu dan keluargaku. Dua keluarga yang tidak ada sangkut pautnya, dua keluarga yang saling tanya siapa. Seperti halnya dirimu disana dan aku disini yang bersamaan sarapan di jam 7 pagi.

Suatu saat nanti, ku ingin kamu menyadari bahwa keluarga kita adalah keluargamu yang juga keluargaku dan keluargaku yang juga keluargamu. Dua keluarga yang saling bertaut, dua keluarga yang tersimpul oleh rasa kita. Seperti halnya kita yang duduk satu meja menikmati senja.

“keluarga kita” ku ucap sebagai ungkapan harap. Bahwa yang sekarang adalah prasangka, sedang yang akan datang adalah do’a yang terupa.

foto disini

2 comments:

Hilmy Nugraha said...

prikitiiiw.

Ziqin said...

weeee, mas Hilmy tak tunggu kabar baiknya.