Friday, July 27, 2012

Mbah Ahmad

Sering kulihat Bapak Tua itu berada di shaf belakang, belakang sekali, hampir berada di pojok dekat tangga. Rambutnya sudah sangat putih, badannya juga terlihat renta. Ia terduduk di atas kursi roda, terdiam, sesekali menunduk. Ada rasa gembira di hatinya tiap jum’at. Ya, sholat jum’at adalah saat dia berjamaah, bersama puluhan kaum mu’min lainnya. Dengan segenap keberdayaannya ia hadir.
Aura ketawadhu’annya terpancar mengkilat. Sudah 120 tahun ia hidup, menyandingkan dzikir dan khilaf dengan bijak. Masjid yang mubarokah nan teduh ini adalah bukti keikhlasan yang tiada tara. Bukti bahwa merumahi banyak hati beriman lebih afdhol daripada sekedar merumahi diri.
Meskipun namanya saja baru kutau, semoga kalimat tarji’ dan sejumput fatihah ini dapat mengiringnya ke alam Barzah dengan khusnul khotimah.

Teruntuk Bapak Tua itu, mbah Ahmad (120 tahun). Meninggal Jum’at, 7 Romadhon 1433 H

No comments: