Saturday, June 22, 2019

Tuyl


Malam sudah menjelang lewat hari, lalu lalang orang suda mulai sepi. Tetiba seseorang masuk, berpakaian kumal, kumal sekali, warna dasaran bajunya yang putih terlihat menghitam.
"Saya boleh minta teh hangat mas?", mintanya sopan.
"Boleh pak, bapak suda makan?"
saya tawari dia, badannya terlihat letih, wajahnya asing, saya hampir tau siapa siapa orang 'jalanan' di daerah sini dan dia pasti sedang dalam pengembaraan jauh.
"suda mas tadi suda dikasi makan di acara selamatan disana".
Saya persilakan teh hangat untuknya.
"Mas bisa usir tuyul ndak?"
saya tersentak.
"maksudnya pak?", khawatir saya salah dengar.

Diapun bercerita panjang, soal hidupnya yg tak tenang selama 2 tahun ini. Sebabnya, tuyul tuyul yg tetiba mengerubungi dia tiap saat. Dia dulu seorang pekerja kantor, sejak begitu dia mengembara jauh, 'angon' tuyul tuyul itu di jalanan. Dia dihantui ketidak mengertian, mengapa tuyul tuyul itu membebek dia kemana saja. Peristiwa peristiwa genting yg memuncaki frustasinya, titik titik rawan tuyul tuyul itu meningkat aktifitasnya, kapan dan bagaimana tuyul itu mereda, adalah bab bab cerita yg dia sampaikan.

Saya sendiri tak tahan melihat letih wajah dan keputusasaannya, membayangkan kengerian yg dia alami tiap hari. Saya sendiri bingung menerjemahkan ceritanya, apakah yg dialaminya adalah peristiwa psikologis atau betulan metafisis. Saya hanya bisa prasangka, bahwa Allah sedang memberi pembelajaran psikologis dan metafisis kepada saya.

"mas tau ndak caranya?". dia mulai berharap.
"begini,...", saya mau tak mau harus mulai bicara. Saya bicara soal konsep keghaiban dan Yang Maha Ghaib. Saya pun merasa mulai terkena efek psikologis, meracau kemana mana. Dan tentu tak lupa saya memungkasinya dengan doa doa dan nasihat. Setelah itu saya usap tangan ke wajah, ya wajah bagian hidung, bukan untuk mengamini tapi meregangkan hidung saya yg sedari tadi membaui bau bau fermentasi tubuhnya.

Lalu saya antar dia kembali ke jalan, sembari saya pegang punggungnya dan bersholawat 3 kali, mengirimkan sinyal kepada kanjeng Rosul.

Ia terlihat tercerahkan, tentu bukan karena nasihat dan doa saya yg pasti ngobos itu. Haqqul yakin itu pasti karena teh hangat yg saya hidangkan. Katanya, teh hangat mampu mengurangi kerubungan tuyul tuyul yg terus menguntit itu.

Teh hangat ternyata obat tuyul, info menarik !!!


*< Juli 2017

No comments: