Saturday, June 22, 2019

Kado Menanam


KADO MENANAM

Peter Tompkinn dan Chris Bird dalam bukunya menyingkap bahwa begitu perasanya tumbuhan, tumbuhan begitu sensitif terhadap interaksi-interaksi bathin. Dalam ayat dan riwayat juga banyak disebut soal tumbuhan yg tak berhenti bertasbih, setiap masa.
Seperti halnya kita, tumbuhan juga beribadah, mereka juga menghamba.

Kalau kamu sering dapati dirimu terteduhkan dibawah pohon. Sebetulnya itu bukan hanya perkara sains. Sejuknya adalah buah dzikir tanpa jeda. Persis seperti persandinganmu dengan para pendzikir ulung, meneduhkan kan?.

Kepada banyak pohon saya sering menitipkan do'a. Supaya harapan itu terus bergulir, mengalir hingga muara kabul yg teridhoi dan terahmati. Maka, pada hari raya pernikahan ini saya tanamkan pohon untukmu berdua, bersama doa-doa sejoli yg baik dan menggembirakan.

Pohon itu adalah pohon Tin ini, yang moyang pertamanya ditemukan di lembah Jordan, yang klaimnya sebagai tanaman pertama yg dibudidaya manusia tak disangsikan. Pohon ini, dalam tubuhnya tentu mengalir saksi sejarah, tentang begitu banyak kisah asmara pilu, haru bahkan kekorea-koreaan. Pohon ini mengandung kebijaksanaan bahwa liku pernikahan itu banyak rupanya, sebanyak jumlah pasangan yg pernah ada, tak ada yg sama, semencontoh apapun itu. Itulah berkah pernikahan.
Jadilah kalian pasangan yg seperti angka 10, tak ada duanya, tiganya, empatnya dan seterusnya. Jadilah pasangan yg menginspirasi. Untuk yg satu ini sebetulnya kalian suda menginspirasiku, untuk bersegera.

Bersegera menanam pohon.

Kalian dapat guliran do'anya. Biar buahnya buatku saja ya.

Selamat ber'segera', kalian berdua!


*< Maret 2017

No comments: