Tuesday, December 25, 2018

Dikotil Monokotil


Jagung itu menyamar, menyembunyikan dirinya yang lain: akar serabut kacang. 
Kacang itu pun begitu, ia menenggelamkan jiwanya yang berbeda: tubuh perkasa jagung.

"Jangan menipu diri dengan menjadi orang lain!", sergah rumput-rumput liar itu. 
"Kalau orang lain itu nyatanya jauh lebih 'aku', kenapa tidak?", jawab akar jagung itu retoris. 
"Kalau- bahkan aku sendiri pun tak tau bagaimana menjadi diri sendiri, apa salahnya?", batang kacang itu menambahkan.
"Banyak-banyaklah jadi orang lain Rumput, supaya kamu tau seperti apa sesungguhnya dirimu. Supaya kamu tau bagaimana caranya menggambar hidung dan lenganmu sendiri", ujar fotografer ikut-ikutan.

Lalu, rintik mendadak menjatuhkan diri, menitik pada tanah dari sudut-sudut kombinasi (angin, grafitasi dan segala hal yang belum terdeteksi).
"Sejauh apapun kamu menjadi orang lain, sesungguhnya kamu tidak bergeser sedikitpun dari dirimu sendiri", ia pun kemudian bersatu padu bersama hara.

Bagaimanapun juga, dua monokotil tak akan pernah sama dengan satu dikotil.

No comments: