Tuesday, December 25, 2018

Doa Paripurna


Siapa lagi yang berani berdo'a seperti halnya kanjeng Nabi Nuh. 
"Duh Gusti, mbok jangan Panjenengan biarkan orang-orang kafir itu tinggal diatas bumi". (Nuh:26)

Ya, saat itu siapa kamu dan siapa saya adalah dua warna yang jelas nyata berbeda

"Sesungguhnya jika Panjenengan biarkan mereka tinggal, niscaya mereka akan menyesatkan hamba-hambaMu, dan mereka tidak akan melahirkan anak selain anak yang berbuat maksiat lagi amat kafir". (Nuh:27)

Lalu sekian ribu tahun kemudian ketika hendak mengakhiri surat Nuh. Aku jadi berpikir untuk berdo'a seperti itu juga.
TIba-tiba angin setengah berlari menabarakku, semut-semut terdengar cekikikan dibawah kakiku, lalu mereka berkata,

"Memangnya kamu sudah beriman?, memangnya kamu tidak cukup kafir?. Sudah berapa banyak keimanan yang kamu ingkari, sudah berapa kali kekafiran yang diam-diam kamu imani?"

Cicak yang sedari tadi memburu nyamuk seketika ikut serta

"yasudah, berdo'a saja sana. Paling kalau do'amu dikabulkan cuma ada dua kemungkinan untukmu. Kamu ikut serta 'tenggelam' karena kekafiran yang tidak kamu sadari atau kamu selamat dan berlabuh dalam bahteraNya".

Angin tadi ternyata adalah angin maluku, diapun ikut-ikutan

"Ale jang kepedean e. Katong sudah lihat ada orang kafir abu-abu, iman abu-abu. Dorang semua masuk yang diselamatkan atau ditenggelamkan e?"

Ya, Aku terdiam, tertunduk, tentu aku tidak berani. Kanjeng Nabi Nuh, saya ijin copy paste do'amu yang ini saja
"Ya Tuhanku, ampuni aku, ibu bapakku dan orang yang masuk ke rumahku dengan beriman" (Nuh:28)

No comments: